Preziosa 2

2K 374 48
                                    

Akhir pekan..

Rose dan Jungkook tengah bersantai disalah satu bangku taman dengan es krim manis. Kencan yang sederhana, diselingi tawa bahagia saja sudah cukup untuk keduanya.

"Jungkook! Berhenti memakan es krim milikku."

"Aku suka Vanilla."

"Kalau suka kenapa tidak beli yang sama persis dan memilih coklat ?"

"Jangan pelit begitu, Rose."

"Kau sangat menyebalkan."

Jungkook tertawa, dia suka sekali menjahili gadis yang sangat lucu dengan pipi menggembung dan pekikan kesalnya itu.

"Sebentar lagi kita lulus, aku ingin lebih banyak menjahilimu."

"Ck! Tapi tidak perlu menjahiliku setiap detik juga."

"Aku pasti akan merindukanmu."

"Kenapa berbicara seolah kita akan berpisah saja sih."

Rose jadi ingat hal yang membuatnya tidak tidur dengan baik beberapa hari ini.

"Kau mau kuliah dimana ?"

"Kenapa bertanya begitu ?"

"Hanya ingin tau saja."

"Hm, ditempat yang ada kau tentu saja."

Ditempat Rose berada...

Seharusnya Rose senang, itu berarti kekasihnya tidak ingin berjauhan dengannya. Tapi mengingat kembali ucapan kedua orangtuanya, Rose menjadi tidak bersemangat.

Dia bimbang, di satu sisi ingin sekali menuruti apa yang orangtuanya inginkan, namun di sisi lain ia enggan meninggalkan Jungkook.

Cinta pertamanya.

"Rose, kenapa melamun ?"

"Ah, tidak."

"Jadi bagaimana denganmu ?"

"Tidak tau, aku belum memikirkan sejauh itu."

"Jauh apanya ? Itu bahkan terhitung 3 bulan lagi."

"Kau ini lupa ya ? Aku murid pintar."

"Dasar sombong!"

Benar, waktu memang berjalan cepat dan kelulusan sudah hampir di depan mata. Rose bahkan masih belum bisa memutuskan apapun.

"Hei, ingat kesan pertamamu padaku ?"

"Hm, ingat! Kau pria menyebalkan yang pernah aku temui!"

"Menyebalkan bagaimana ?"

"Yah, kau selalu mengekoriku dan banyak bicara. Terlebih saat kau tau Jennie temanku, kau benar-benar tidak memberikanku celah untuk sendirian."

"Tapi kau suka, kan ?"

Jungkook menoel pipinya pelan, dia menjadi sangat menyebalkan hari ini.

Terhitung sudah 2 kali dia merona karena si gigi kelinci ini.

"Rose, jangan tinggalkan aku ya."

"Huh ?"

"Jangan jauh dariku, aku sangat menyayangimu."

"Aku juga menyayangimu."

"Berjanjilah untuk tidak saling melukai dan meninggalkan."

Jari kelingkingnya mengacung, Rose tertawa kecil namun tetap melakukan hal yang cukup kekanakan itu.

"Baiklah. Kau harus tepati janjimu, jangan meninggalkanku."

"Tentu saja. Sangat sulit mendapatkan dirimu, kenapa aku harus melakukan hal sebodoh itu."

Preziosa ✔️Where stories live. Discover now