Preziosa 3

1.8K 392 51
                                    

Acara yang Rose hindari akhirnya datang, hari dimana mereka akan lulus bersama.

Matanya sibuk menatap semua orang yang bersorak ria setelah beberapa minggu ini menyibukkan diri dengan soal ujian yang menyakiti kepala.

Mungkin hanya Rose yang tidak menikmati acara ini sama sekali.

Karena setelah pesta ini selesai, dia akan kembali mendapat pertanyaan yang sama dari sang ayah.

Rose masih bimbang.

"Sudah menunggu lama ?"

"Ish! Kau mengagetkanku."

Jungkook tertawa gemas. Raut kaget Rose cukup menghibur, jemarinya dibawa menyentuh pipi kekasihnya.

"Jujur, aku sedikit kesal malam ini."

"Kenapa begitu ?"

"Kau terlalu cantik malam ini, aku tidak suka tatapan semua pria disini."

Jungkook meringis kecil saat tangan kurus itu mendarat dibahunya.

"Tapi bagaimana menurutmu ?"

"Apa ?"

"Aku tampan, tidak ?"

"Eih! K-kau juga tampan."

"Benarkah ?"

Jujur saja, menurutnya Jungkook sangat tampan dengan setelan jasnya malam ini.

"Dimana Jennie ? Kenapa dia meninggalkanmu sendiri ?"

"Kau tau sifat adikmu itu."

Jennie tidak akan menyia-nyiakan kesempatan hari ini, dimana semua makanan enak tersedia didepan mata.

Gadis itu sudah berlarian kesana kemari untuk mengisi perutnya saat setibanya mereka disana.

"Lalu kenapa tidak ikut ?"

"Tidak selera."

"Tidak selera atau tidak menikmati pestanya ?"

Rose mengangguk mengiyakan, dia merasa tidak nyaman kali ini.

"Kita mungkin saja akan berpencar setelah ini berakhir. Kau tau..."

"Kita masih bisa bersama diluar dari itu, Rose. Terlebih kau dan aku masih bersama, kan."

Rose sedikit nyaman saat Jungkook mengusap kepalanya lembut. Namun sorakan para pria membuat Rose menoleh, dan menemukan Irene yang datang dengan dress merahnya.

"Jung-"

Melihat bagaimana Jungkook beralih menatap Irene yang perlahan mendekati mereka, cara menatapnya sedikit berbeda malam ini tidak seperti biasanya.

Rose merasa ada sedikit kekaguman disana.

"Kalian sudah tiba lebih dulu ya."

"Irene, kau cantik sekali malam ini."

"Benarkah ? Terima kasih, tapi kurasa Rose lebih cantik."

Rose tersenyum sebagai ucapan terima kasih, dan dia kembali merasa tidak nyaman.

Entah sadar atau tidak, Jungkook tengah memuji gadis lain dihadapan Rose. Kekasihnya sendiri. Dan yang lebih menyebalkan, dua orang itu asik mengobrol. Melupakan Rose terdiam seperti patung.

Dalam hati sangat berharap Jennie segera muncul. Dan doanya terkabul begitu saja, gadis itu datang dengan beberapa cemilan ditangannya.

"Rose, kau mau kesitu ? Ada makanan kesukaan- Oh! Kau datang, Irene ?"

"Tentu saja-"

"Ayo kesana! Tunjukkan padaku dimana makanan kesukaanku."

"Eh ? Yah, ada disana."

Preziosa ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz