Preziosa 19

1.5K 253 79
                                    

"Kau sudah selesai ?"

"Sebentar lagi."

"John, aku menemanimu hampir 1 jam. Ini lebih dari waktu yang ku janjikan pada Rose."

"Apa kau sudah tidak sabar bertemu tunanganmu itu ?"

Taehyung berdecak malas, tentu saja dia merindukan Rose.

Seharusnya dia sudah di apartement, menunggu Rose selesai mandi dan menenangkan diri dengan menghirup peraduan aroma sabun dan mawar yang menguar dari tubuh Rose.

Taehyung tidak bermaksud mesum, tapi aroma tubuh Rose begitu candu dan menenangkan.

"Hei, berhenti memikirkan hal kotor."

"Ck! Sok tau."

"Lalu ? Kenapa kau tersenyum seperti orang tidak waras ?"

"Memang tidak boleh ?"

"Sudah sana pulang, aku sudah tidak membutuhkanmu."

Taehyung mendelik sebal. Sudah untung dia mau menemani pria kesepian macam John ini.

"Pesanku saja, John. Cari gadis cantik yang mau menemanimu lembur mengerjakan semua tugas ini."

"Mulutmu itu sialan!"

..

Taehyung melirik jam tangannya, dia sudah telat lebih dari 1 jam. Beberapa kali mencoba menghubungi Rose sepanjang perjalanan, namun tidak ada satupun yang tersambung.

Berdoa saja semoga Rose tidak marah atau paling parah mendiaminya seharian penuh.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia bergegas berlari menaiki lift. Sedikit menggerutu karena apartement Rose berada di lantai 25.

Sesampainya di pintu, Taehyung yang sudah hapal mati segera menekan angka dengan cepat.

Cklek!

Aroma masakkan khas tercium saat ia memasuki apartement.

"Apa Rose masih mandi ? Kenapa sepi sekali-"

"J-jangan, kumohon.. hiks!"

Taehyung mengerutkan dahinya, dia mendengar suara Rose dari atas.

"Menangislah, sayang. Kau terlihat lebih cantik."

Suara itu lagi .. Kali ini disertai seperti bantingan keras.

Jantungnya berdegup kencang, seperti sesuatu yang tidak ia inginkan tengah terjadi.

"Diamlah, dan nikmati saja kegiatan kita."

Cklek!

Taehyung membeku, seolah ia tengah mencerna apa yang terlihat oleh mata kepalanya sendiri.

Tunangannya meronta diantara kungkungan seorang pria, dengan tangisan memohon dan pakaian yang tidak bisa dikatakan baik lagi.

"BAJINGAN SIALAN!"

Pria itu tidak sempat menoleh, tubuh nya lebih dulu ditarik kebelakang.

Meninggalkan Rose yang beringsut mundur memeluk selimut yang menutupi tubuhnya.

"Berani sekali tangan kotormu itu menyentuhnya!"

Taehyung hampir melayangkan satu pukulan jika saja wajah seseorang yang tidak asing baginya itu terlihat jelas.

Jeon Jungkook, adik tirinya.

"Kau- Brengsek! Apa yang kau lakukan disini ?!"

"Tentu saja menjadikannya milikku jika saja kau tidak datang."

Preziosa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang