Preziosa 15

1.5K 257 38
                                    

Rose terbangun ketika mendengar suara pintu kamar mandi dibuka.

Matanya menyipit dan menemukan Taehyung yang sudah berpakaian rapi, melirik jam di nakas yang telah menunjukkan pukul 8 pagi.

"Vee ?"

"Oh, kau sudah bangun ?"

Taehyung mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, merapikan beberapa anakan rambut yang menghalangi wajah polos khas bangun tidur Rose.

"Aku pergi sebentar ya."

"Mau kemana ?"

"Menjemput orangtuaku, mereka tiba hari ini."

"Apa ?! Kenapa tidak bilang ?"

"Kau mendengarnya kemarin, Rose."

"Ish, aku melupakan itu."

Rose bangkit dari acara bermalas ria nya, mengambil beberapa potong pakaian dan berlari mendekati pintu.

Hampir menutup pintu, Rose kembali menoleh pada Taehyung yang masih menatapnya di pinggir ranjang.

"15 menit! Jangan pergi tanpa aku."

BRAK!

Taehyung terkejut akibat hentakan keras itu. Tapi didetik selanjutnya ia tertawa, kekasihnya sangat lucu.

Tepat waktu sekali. Rose benar-benar keluar di menit ke 15 atau mungkin kurang dari itu, dengan pakaian yang sudah rapi.

"Kenapa berpakaian di dalam sih ?"

"Apa ? Aku tidak mau kita terlambat."

"Menciummu tidak akan lebih dari 5 menit, sayang."

"Terakhir kau melakukannya lebih dari 10 menit, aku hampir kehabisan nafas."

Kekehan halus terdengar, Rose sudah sangat mengerti dirinya sekarang.

Ia memperhatikan kekasihnya yang tengah bersiap-siap dalam diam.

"Sudah siap ?"

"Ya. Kita berangkat sekarang."

1 jam berlalu, keduanya bergerak kesana kemari mencari keberadaan kedua orangtua Taehyung, dan Rose bersorak senang menemukan mama dari kekasihnya itu melambai padanya.

"Roseeeee.."

"Mamaaaa.."

Bagaikan dua anak yang lama tidak bertemu, mereka berpelukan dengan riang.

"Bagaimana kabar mama dan papa ?"

"Baik, nak. Apakah kau dan Taehyung baik-baik saja ?"

"Baik papa, Vee menjagaku dengan baik."

"Oh, mama membelikan sesuatu untukmu."

"Benarkah ? Harusnya mama tidak perlu repot begitu."

"Tentu saja tidak, kau kan kekasih putraku."

"Ma, berhenti terus berbicara dengan Rose. Kau tidak merindukan anakmu sendiri ?"

"Astaga, bayi besar mama merajuk ya ?"

Rose cekikikan, wajah cemberut Taehyung sangat menggemaskan.

"Apa kau tidak malu, nak ? Memasang wajah seperti itu didepan calon tunanganmu ?"

"Ck, biarkan saja."

"Kasihan sekali. Rose harus berakhir dengan pria manja sepertimu."

Taehyung mendelik sebal, sedangkan Rose dan mama tertawa puas.

"Tentang pertunangan, kami akan membicarakan hal ini pada kedua orangtuamu, Rose."

"Ya, Papa. Ayah dan ibu juga sudah menunggu."

Preziosa ✔️Where stories live. Discover now