Preziosa 26

1.4K 199 38
                                    

Suasana pantai terasa menyenangkan saat ini.

Laut yang biru, deburan ombak, dan senja adalah perpaduan semurna bagi para hati yang ingin menemukan ketenangan.

Tak terkecuali si gadis cantik yang tengah berjalan di sepanjang sisi pantai, membiarkan kaki jenjangnya tersapu ombak.

Menjauh sejenak dari hiruk piruk kota dan berusaha menikmati suasana yang cukup menenangkan.

"Rose."

Gadis cantik itu menoleh, dan mendapati suaminya tengah melambai dengan senyum khasnya.

Menyelimuti tubuhnya dengan jaket tebal, bonus pelukan hangat.

"Vee.."

"Hm ?"

"Bagaimana jika ada yang melihat-"

"Tidak ada yang memperhatikan kita, Rosie."

"Tapi ini-"

"Sayang, semua orang memilih fokus pada kegiatan mereka sendiri."

Rose tidak mau lagi berdebat dan membiarkan Taehyung memeluknya lebih erat, mengusap lengan kokoh itu penuh kasih sayang.

"Apa kau menyukainya ?"

"Maksudmu suasana pantai ?"

"Ya, aku pikir pantai cukup nyaman untuk kita berdua."

"Apapun selama bersamamu, maka itu tempat ternyaman untukku."

Taehyung menumpukan dagunya di bahu mungil sang istri, menghirup atoma yang telah menjadi candu nya sejak lama.

"Darimana kau belajar kalimat seperti itu, huh ?"

"Kalimat apa ?"

"Kalimat yang sebelumnya."

"Apa― ah, itu... tentu saja darimu."

"Bagaimana bisa ?"

"Aku hidup untuk mendengar ucapan manis darimu setiap jam, aku benar ?"

Pria bermarga Kim itu bersembunyi di ceruk leher Rose, dengan tawa yang berusaha ia tahan.

"Apa aku terlihat seperti tukang gombal ?"

"Sejujurnya iya."

"Ah-"

"Tapi aku menyukainya, kau tau.."

"Aku tau, Rosie. Aku selalu tau apa yang tidak dan kau sukai."

"Kau menguasai itu dengan baik, Vee."

"Dan aku mampu menguasaimu dengan jauh lebih- akh!"

"Jaga ucapanmu, kita sedang berada diluar ruangan."

"Ck, iya sayang."

Taehyung kembali mengeratkan pelukannya, udara terasa semakin dingin menjelang senja.

Dan bahkan beberapa orang sudah, menyisakan kedua orang yang masih di mabuk asmara.

"Sampai kapan kita seperti ini ?"

"Tidak tau, aku masih mau disini."

"Baiklah bayi besar, kita bisa terus disini semaumu."

Suasana semakin sepi, Rose tidak pernah berhenti menatap matahari tenggelam yang mampu menghipnotis setiap pasang mata yang memandanginya.

"Rosie.."

"Hm ?"

"Kau tau aku sangat mencintaimu, kan ?"

"Ya, aku tau itu dengan pasti. Dan aku pun sangat mencintaimu, Vee."

"Terima kasih."

Ucapan lirih itu membuat Rose menoleh, mendapati pria yang telah menjadi suami nya beberapa bulan ini menelusupkan wajah di bahu nya.

Dan Rose hanya mengusap lembut lengan yang melingkar disekitar perutnya.

"Ada apa ?"

"Bagaimana aku harus berterima kasih untuk semuanya, Rose ? Kau sangat berarti untukku, aku tidak bisa membayangkan tanpa kehadiranmu."

"Vee, kau tidak perlu berterima kasih untuk apapun."

Kecupan halus menyapa bahu sempit nya, Taehyung amat sangat memuja pasangannya itu.

"Vee, ingat tidak ? Ini suasana yang sama saat kau menyatakan cintamu."

"Dan kau tidak pernah melupakannya ?"

"1000 tahun pun, aku tidak akan pernah melupakannya."

"Mau hidup 1000 tahun bersamaku ?"

"Bagaimana jika kau bosan denganku ? Dan meninggalkanku karena aku keriput ?"

"Jika kau keriput, maka aku pun memiliki hal yang sama. Menurutmu gadis mana yang mau berkencan dengan pria tua keriput ?"

"Tidak ada sih."

Keduanya tertawa lepas, sedikit candaan itu tanpa sadar membuat

Suara ombak menemani kedua orang yang saling jatuh cinta.

Suasana yang menenangkan bagi Rose, bahkan kedua matanya sudah hampir terpejam.

Ditambah dekapan hangat yang Taehyung miliki

"Sayang, mau punya anak berapa ?"

"Bagaimana denganmu ?"

"Lima ?"

"Apa itu tidak terlalu banyak ?"

"Bercanda, sayang. Aku akan menyerahkan itu padamu, karena bagaimana pun itu tubuhmu."

"Benarkah ?"

"Kau yang mengandung, jadi itu terserah padamu."

"Dua saja ya ? Aku tidak sanggup jika lebih dari itu."

Taehyung tertawa keras, mengecup bahu istrinya sekilas.

"Ya, itu hakmu. Jika urusan ranjang, aku tidak akan menyeahkannya padamu."

"Eoh ?"

"Aku bisa melakukannya kapanpun kan ?"

"Vee !!"

"Sudah hampir gelap, lebih baik kita kembali."

"T-tapi.."

"Diamlah, Rosie. Aku butuh kau sekarang."

"Bajingan mesum yang sialannya kucintai."

"Aku lebih mencintaimu, sayang."

Tanpa bisa menolak, Rose membiarkan tubuhnya diangkat begitu saja.

Berdoa saja kali ini Vee tidak membiarkan mereka melewatkan makan malam lagi.

'
'
'
'
'
'
𝑻𝑯𝑬 𝑬𝑵𝑫.

𝑺𝒆𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒊𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒏𝒆𝒙𝒕 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚.
𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒂𝒑𝒓𝒆𝒔𝒊𝒂𝒔𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊, 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒖 ! ♡

Preziosa ✔️Where stories live. Discover now