Preziosa 6

2K 354 23
                                    

Rose berlari kesana kemari, tangan kurusnya menarik Nancy yang sama bersemangatnya.

Menunjuk semua baju yang mereka lihat dibalik kaca besar.

"Kau menginginkannya ?"

"That's sexy, right ?"

"Yeah, sesuai seleraku."

"Girls, come on. Kalian sudah membeli semua barang."

Keduanya menoleh, memperhatikan Jackson yang sejak tadi mengikuti kemanapun mereka pergi.

Berkeliling diseluruh lantai pusat perbelanjaan, dan membeli banyak barang aneh.

"Kau lelah ?"

"Tentu saja. Kakiku sudah mau lepas."

"Berlebihan sekali. Bagaimana kalau kita makan siang ?"

"Traktir."

"Hei-"

"Kalian sudah membuatku lelah seharian ini."

Jackson berkacak pinggang, menatap Nancy dengan sebal.

"Aku yang traktir."

"Rose, kau bisa saja bangkrut."

"Nancy!"

"Apa ? Kau itu memang tukang makan."

"Oke, guys! Hentikan, segera pergi dan cari tempat makan."

Dan disinilah mereka. Restoran yang dipilih langsung oleh Jakson.

"Jadi, bagaimana dengan Taehyung ?"

"Apanya yang bagaimana ?"

"Kalian kan sudah dekat."

"Lalu ?"

"Kalian sudah..."

Rose menatap Nancy bingung, sudah apa sih.

"Sepasang kekasih."

"No. Kami hanya teman."

"Kau yakin ? Taehyung tidak terlihat memandangmu sebagai teman."

"Apa yang kau bicarakan ?"

Kernyitan samar terlihat, Rose semakin tidak mengerti maksud dari Jackson.

"Sebagai pria, aku paham bagaimana caranya menatapmu."

"Jackson sudah dalam mode siaga. Kau harus hati-hati, Rose."

"Ck! Kami hanya sebatas junior dan senior."

Jackson memicingkan matanya. Dia mungkin bisa mengerti jika itu Rose, tapi Taehyung ? Dia tidak yakin.

"Senior yang mengantarkanmu pulang."

"Apa ? Kau bercanda ?"

"Aku ingat sekali pakaian terakhir Rose kemarin, Nancy."

"Woah, aku tidak menyangka ini.."

"Apa yang salah ? Taehyung hanya menawariku pulang bersama."

"Yeah, tapi dia tidak mengantarkan kami juga."

"Geez! Apa ini harus diperpanjang juga ?"

Ingin menggoda Rose lebih namun menu yang mereka pesan sudah lebih dulu memotong pembicaraan mereka.

..

Rose tiba di apartement dengan tubuh menggigil kedinginan, hujan tiba-tiba saja turun dan dia tidak memiliki persiapan apapun.

Setelah mandi air hangat, tubuhnya dijatuhkan begitu saja disofa lebarnya sembari meminum secangkir coklat panas. Memandangi tetesan air yang turun deras disertai kilat.

Preziosa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang