Before You Go

256 35 18
                                    

So, before you go
Was there something I could've said
To make your heart beat better?


{}

Langkah kaki terlihat saling bergantian melangkah, bersama satu koper yang ditarik di belakangnya. Kacamata berlensa hitam nampak sempurna membingkai seluruh kelopak mata si pemilik koper tersebut. Sambil rambutnya yang sengaja ia kuncir kuda, juga ikut terayun kesana kemari. Perempuan itu kini tengah menempuh keramaian di Incheon International Airport, dengan seorang laki-laki disampingnya.

"Your attention please, passengers of Air France on flight number AF-267 to Paris, please have your boarding pass and identification ready. Regular boarding will begin in approximately fifteen minutes time. Thank you."

Langkahnya perlahan melambat, begitu departure announcement baru saja terdengar sekali lagi. Perempuan itu melepas kacamata yang tersemat di telinganya. "Udah waktunya," ucap Marsha pada laki-laki yang mengantarnya ke Bandara siang ini. "Aku pergi ya, Jaeb," lanjutnya.

Lantas laki-laki yang kini berhadapan dengan Marsha — Jaebeom, mengeluarkan satu tangannya dari dalam saku celana. Lalu memegang kedua pundak perempuan di hadapannya itu, "jaga kesehatan, Sha," pesannya.

"Pasti," ucap Marsha sambil mengangguk. "Kamu juga, ya! Jangan terlalu sibuk! Jangan kerja terus pikirannya! Awas aja kalau aku telefon, tapi gak kamu angkat!" ucapnya, sedikit mengancam.

Jaebeom hanya terkekeh mendengarnya. Lalu Marsha mengambil satu kopernya lagi yang sedari tadi berada di tangan laki-laki itu. "Yaudah, aku berangkat ya, Jaeb! Sampai ketemu ... dua tahun lagi?"

"Kalau ada waktu luang, nanti aku kunjungi kamu di Paris," janji Jaebeom pada Marsha, perempuan itu lantas tersenyum lebar, "harus ajak Jinyoung, ya! Awas aja kalau sampe dia nolak, dan lebih milih kerjaanya daripada aku!" ucap Marsha kesal, karena Jinyoung tidak bisa mengantarnya ke Bandara hari ini. Laki-laki itu lebih memilih menjalani pemotretan yang memang tidak bisa ia tunda lagi.

"Iya," Jaebeom mengangguk. Ia bisa jamin kalau Jinyoung pasti akan meluangkan waktu untuk pergi bersama mengunjungi sahabatnya yang sementara waktu ini akan tinggal di negeri orang.

"Ajak Nayeon juga!" seru Marsha kemudian dengan semangat, tapi justru malah membuat raut wajah Jaebeom tertekuk.

"Kok malah sedih?" tanya Marsha. Meskipun sebenarnya perempuan itu tahu apa yang membuat Jaebeom tidak menunjukkan senyumnya lagi seperti ini.

Diperjalanan menuju Bandara tadi, Jaebeom memang sedikit berbagi cerita pada Marsha. Kalau laki-laki itu sama sekali tidak bisa menghubungi seseorang yang membuatnya jadi tak karuan, selama satu bulan kebelakang ini.

Ya, Siapa lagi kalau bukan Im Nayeon?

Pertanyaanya yang tadi belum dijawab oleh Jaebeom, tapi justru yang Marsha dengar selanjutnya ialah departure announcement dari penerbangannya sekali lagi.

"Flight AF-267 is now boarding. Would all of passengers please pass on to gate B3. Thank You."

"Pokoknya aku tunggu kabar baik dari kamu!" ucap Marsha kemudian. Lalu memegang erat kedua kopernya.

Jaebeom mengangguk pelan. Meskipun ia sendiri tidak bisa memastikan, kapan tepatnya Marsha akan menerima kabar baik tentang hubungan Jaebeom  dengan Nayeon.

Jaebeom membawa Marsha ke pelukannya untuk yang terakhir kali. Lalu dibalas dengan perempuan itu yang menepuk punggungnya pelan seraya mengatakan, "aku pergi," dan melepas pelukan itu.

Till I Met You.Where stories live. Discover now