21:29

217 34 11
                                    

Hembusan angin malam itu membuat Nayeon melipat tangannya lebih erat. Di bawah lampu-lampu kecil yang menerangi langkahnya, Nayeon berjalan menghabiskan malam terakhir di kota itu, setelah syuting drama seriesnya rampung siang tadi. Crew, staff dan pemain yang lain saat ini sedang mengunjungi jajaran toko antik dekat pantai yang berada tak jauh dari penginapan mereka.

Suasana malam ini cukup sepi, hanya ada beberapa orang yang menyadari bahwa seorang Im Nayeon atau Nayeon TWICE tengah berpapasan dengan mereka. Hal itu membuat Nayeon merasa nyaman menyusuri jalan itu sendirian. Orang-orang tidak terlalu peduli dengan kehadiran Nayeon saat ini. Semua sibuk dengan kebahagiaannya masing-masing. Seperti sekelompok kawan yang sedang berbincang sambil tertawa di salah satu sudut Cafe. Lalu sebuah keluarga yang sedang menikmati teh hangat dengan alunan musik yang terdengar. Kemudian sepasang kekasih yang menautkan tangan satu sama lain sambil bertatap penuh senyuman.

Ditambah deburan ombak yang sayup-sayup terdengar, suasana malam di tempat ini, membuat Nayeon menghela nafasnya perlahan. Perempuan itu jadi menyesali dirinya yang kini hanya sendirian. Tidak ada kebahagiaan yang bisa ia ciptakan dengan orang lain. Sebenarnya tadi Nayeon datang ke tempat ini bersama Jinyoung dan Yeeun. Namun ketika Nayeon tadi mampir sebentar ke salah satu toko, Jinyoung dan Yeeun sudah menghilang entah kemana. Bukannya mencari tahu keberadaan dua orang itu, Nayeon malah melanjutkan rasa penasarannya untuk terus menapaki tiap bangunan dan membeli buah tangan untuk para membernya.

Mengeluarkan handphone nya, lantas perempuan itu mengirim pesan pada Daeri-nim Unnie untuk tidak perlu mengkhawatirkannya. Meskipun kesepian, Nayeon sangat menikmati momen ini. Perempuan itu pikir, ia tidak akan bisa menikmati hal seperti ini lagi dalam waktu dekat. Mustahil karena setelah kembalinya Nayeon dari luar kota, dirinya sudah disibukkam dengan jadwal comebacknya sebagai member TWICE.

Setelah berkabar dengan Daeri-nim Unnie, Nayeon melanjutkan langkahnya. Sesekali perempuan itu berhenti sebentar untuk sekadar memotret bangunan di sepanjang jalan itu yang meskipun umurnya sudah tua, tapi masih terlihat kokoh. Dengan kamera handphone nya, Nayeon juga menangkap kerlap-kerlip lampu yang sedaritadi senantiasa menemaninya.

Membuka akun Instagram nya, lantas Nayeon membagikan postingan baru.

Kemudian Nayeon melanjutkan kesendiriannya itu, sampai manik matanya menangkap sosok yang sangat perempuan itu kenal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemudian Nayeon melanjutkan kesendiriannya itu, sampai manik matanya menangkap sosok yang sangat perempuan itu kenal. Nayeon mengedipkan matanya sekali lagi. Memastikan bahwa laki-laki bertopi hitam, dengan kaus berwarna senada itu — adalah Lim Jaebeom. Yang dalam ingatan Nayeon, Jaebeom memilih untuk menghabiskan malam ini di kamar hotelnya. Maka entah apa yang membuat laki-laki itu kini sedang berdiri di depan bangunan tua yang menjual barang-barang antik.

Lantas Nayeon ragu untuk mengikis jaraknya dengan Jaebeom yang hanya terpisah beberapa langkah. Bukan karena Nayeon yang lagi-lagi menghindari Jaebeom. Justru karena kedekatan mereka belakangan ini, membuat Nayeon jadi menyadari bahwa sejak mereka mulai syuting di kota ini, ada kesedihan yang tersirat dari senyuman yang selalu laki-laki itu tunjukkan padanya. Semua itu terlalu menunjukkan bahwa Jaebeom sedang tidak baik-baik saja saat ini.

Till I Met You.Where stories live. Discover now