Falling

228 38 40
                                    

And I get the feeling that
you'll never need me again



{}



Sudah lebih dari lima menit, ketika perempuan berambut hitam pekat yang panjangnya melewati bahu itu, tengah berusaha untuk mendapatkan kembali remote tv dari tangan Jaebeom, si pemilik Apartement yang tengah ia kunjungi saat ini. "Jaeb! sini remote tv nya minjem!" ucapnya.

"Jaeb! Aku mau nonton!"

Namun hasilnya nihil. Jaebeom sama sekali tidak membiarkan perempuan itu — Marsha, untuk memiliki benda itu kembali. "Ngapain sih, Sha? Udah tv nya matiin aja," balas Jaebeom demikian.

Marsha kemudian berdengus kesal. Dan memutuskan untuk duduk di sofa ruangan itu. Sampai dirasa perhatian Jaebeom telah dialihkan pada handphone di tangan laki-laki itu, Marsha langsung meraih remote tv dari Jaebeom, yang berada di pangkuannya. Lantas detik berikutnya, dua orang itu berlarian di Apartement Jaebeom yang cukup luas. Alasannya hanya perihal, Marsha yang saat ini ingin menonton televisi, sementara Jaebeom ingin mematikan televisi itu.

Hingga seseorang yang baru datang di balik pintu, mengalihkan perhatian mereka. Terlebih ketika melihat sosok itu yang membawa dua kantung besar di tangannya. Yakni Park Jinyoung yang baru datang ke Apartement Jaebeom.

"Daritadi pintunya kebuka?" tanya Jinyoung heran.

Jaebeom menggeleng. Rasanya ia sudah menutup pintu itu sedaritadi, "gue udah tutup, kok."

Namun saat Jinyoung tiba, pintunya sama sekali tidak terkunci bahkan sedikit terbuka. Karenanya Jinyoung bisa langsung masuk tanpa menekan kata sandi pintu Apartement Jaebeom lebih dulu.

Melihat Jinyoung yang membawa dua kantung putih besar, membuat Marsha jadi melupakan persoalan remote tv yang masih berada di tangan Jaebeom. Lalu Marsha melangkah ke dapur, sambil melihat ke arah Jaebeom, "kebiasaan! Kamu kan kalau nutup pintu selalu gak pernah bener!" hardik Marsha. Kemudian ia mendekati Jinyoung, bermaksud mengadu pada sahabatnya, "temen kamu pelit banget, Nyoung! Aku mau nonton drama kalian, masa gak boleh?"

Sambil mengeluarkan kotak makan yang laki-laki itu bawa dari dalam plastik, Jinyoung hanya meresponnya dengan tertawa. Sementara Jaebeom yang menimpali, "bukannya gak boleh, Sha."

Marsha memutarkan bola matanya. Perhatian perempuan itu kini sudah teralihkan pada Jinyoung, tepatnya lima kotak makan dengan ukuran berbeda yang baru dikeluarkannya dari kantung plastik.

"Jinyoung, kamu bawa apa?"

Tapi belum sempat Jinyoung membuka suaranya, Marsha sudah berseru ketika melihat makanan yang ada di kotak itu, ternyata makanan kesukaannya yang dimasak sendiri oleh Jinyoung. "Wah!"

"Aku bakal kangen banget sama masakan kamu, Nyoung!" ungkap Marsha. Kemudian segera duduk dengan piring kosong di hadapannya.

Jaebeom yang baru beranjak ke arah meja makannya juga ikut duduk di sebelah Marsha. "Kalau masakan aku?" tanya Jaebeom pada perempuan di sampingnya.

Marsha memukul pelan lengan Jaebeom dengan ujung sendok yang ia pegang, "kerjaan kamu aja makan terus, Jaeb!" ucap Marsha. Membuat Jaebeom terkekeh.

"Ajak Yeeun kesini, dong!" seru Marsha kemudian pada Jinyoung yang masih menghangatkan beberapa hidangan. Laki-laki itu mengangkat kedua alisnya. "Yeeun lagi syuting," jawab Jinyoung.

Till I Met You.Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz