02

16.4K 1.5K 254
                                    

bel pulang sekolah sudah berbunyi, kini Suho tengah sibuk membereskan perlengkapan belajar yang sedari tadi dia pakai.

sementara Seojun hanya memperhatikan saja tanpa berniat membantu sedikit pun,

"pulang sama siapa?"

Suho mendongak menatap Seojun, "kayaknya di jemput mama"

"balik ke rumah lama kan?"

Suho mengangguk sambil menutup resleting tas miliknya, "iya, ke rumah di depan rumah mu lagi"

"kemaren kemaren pindah kenapa?"

"mama kan ikut papa kerja, jadi Suho ikut juga!" balas Suho antusias kemudian merogoh saku celaannya yang bergetar.

mamanya menelfon.

"halo, mama"

"..."

"ih, kenapa?" ujar nya memajukan bibir ke depan

"..."

"aa... mama... terus aku pulang sama siapa?"

"sama gue aja" usul Seojun dengan segera merampas ponsel milik Suho kemudian berjalan ke arah pintu kelas.

"halo tan, ini Seojun depan rumah. Suho balik sama saya gak apa kan tan?"

"..."

"yes, thanks tan"

Seojun menatap sebentar ponsel milik Suho kemudian mengetik beberapa nomor dan menelfonnya, dan saku celana Seojun langsung bergetar.

"nih, itu no gue" ujar Seojun sambil memberikan ponsel tersebut kepemiliknya.

"hmm, oke"

"Suho, kata mama pulang bareng gue"

Suho mengangguk mantap, "iya, kan tadi Seojun udah bilang ke mama dan Suho denger"

Seojun mengangguk kemudian memasukkan tangannya ke dalam saku celana, "kalo gue kirim pesan atau telpon, langsung angkat"

"wow! gue juga mau nomor Suho!!"

suara keras langsung menyerang telinga sebelah kanan milik Seojun membuat Seojun berdecak sebal, sementara si pemilik suara memilih merogoh tas nya dan menyodorkan ponsel miliknya ke arah Suho.

"Suho! kasih nomor lo dong" pinta Jukyung heboh

Suho mengangguk dan langsung mengambil ponsel milik Jukyung, mengetik nama serta nomor miliknya kemudian memberikannya kepada Jukyung.

Jukyung menerimanya dengan senang hati, kemudian alisnya terangkat sebelah dan menunjukkan layar ponselnya ke hadapan Seojun dan Suho.

"what? what heppen! apa ini?" ujar Jukyung mendramatis.

Seojun menatap Jukyung bingung, sementara Suho malah menjadi tidak enak dan membungkuk ke arah Jukyung.

"m-maaf aku salah ya?" tanya Suho polos

Jukyung mencubit pipi Suho sebentar kemudian menghapus nama kontak Suho dan menggantinya.

ya, dia mendramatis ketika Suho menulis Lee Suho di kontak milik Jukyung, dengan sigap Jukyung merubahnya menjadi si manis Suho.

"gini baru bener!" ujar Jukyung berseru, "tenang aja baby Suho, nama kontak gue emang bervariasi. kalo Seojun namanya bapak genk kuber" lanjut Jukyung.

"kuber?" lirih Seojun namun masih terdengar.

Jukyung mengangguk antusias, kemudian mengambil ancang ancang berlari.

"kan pak ketu, kulkas berjalan!!" sindir Jukyung sambil berlari.

"sialan"

"kita jadi pulang?" tanya Suho tiba tiba

Seojun mengusak rambut Suho sebentar, "jangan dengerin Jukyung ya dia emang abnormal"

"jangan gitu" ujar Suho sambil memukul pelan bahu milik Seojun.

"mau mampir dulu ke suatu tempat?"

Suho mendongak menatap ke atas dengan gaya berfikir, "kedai ice cream yang dulu masih ada gak ya?" gumam nya.

"ada, lo mau kesana? ayo"

—————

mereka kini berada di parkiran motor, Suho menatap motor Seojun shock. membuat Seojun menatap Suho bingung

"kenapa?"

"kita gak bakal jatoh kalo naik ini, kan?" tanya Suho

Seojun terkekeh pelan kemudian menggeleng, "gue gak bakal biarin lo jatoh"

"yakin?"

"iya sayang"

Seojun yang mengatakan 'sayang' ?? tentu saja bukan, itu Minho yang datang entah darimana dan kini merangkul bahu Suho.

"sayang gue takut jatoh? ikut daddy aja naik mobil, mau hm?" ujar Minho sambil menyugar rambutnya ke belakang

Plak!

Minho meringis pelan sambil mengusap belakang kepalanya yang tiba tiba saja dipukul oleh Changwook, membuat Minho mendelik sementara Changwook ber-smirk ria.

"kenapa di pukul, goblok!"

"tuman!" balas Jongki

Siwon merangkul bahu Seojun, "cemburu kan lo" bisik Siwon di telinga kiri Seojun.

Seojun menggeleng pelan kemudian bersedekap dada, "kagak, ngapain cemburu?"

"gue gak yakin sama ekspresi rahang lu yang tiba tiba jadi kek batu gini" sindir Siwon kemudian mendekati Minho dan merangkulnya.

"apa si sial!" ujar Minho yang terkejut

"nanti malem, anak sebelah ngajak ribut di daerah jalan melati. lapangannya kek nya" ujar Jongki menatap ponselnya.

Seojun mengangguk, "oke, tantangan di terima"

"gue cabut duluan deh" ujar Jongki melambaikan tangannya kemudian disusul Changwook yang mengikuti.

"kalian berdua ngapain masih disini?" sindir Seojun secara halus

Minho menatap Seojun jail, "nungguin bebeb gue nerima tumpangan gue"

Seojun menarik tangan Suho agar berdiri di sebelahnya, "dia bareng gue"

"oh,ok" bales Minho kemudian berbalik sambil terkekeh pelan.

Siwon yang melihat itu berdehem pelan dan berjalan sambil merangkul bahu Minho, hingga sudah hampir jauh mereka berdua berbalik dan menatap Seojun jahil.

"PAWANGNYA GALAK BOSS!!"

teriak Minho dan Siwon secara bersamaan diakhiri oleh tawa yang masih terdengar di telinga Suho dan Seojun.

"abnormal" sindir Seojun pelan.

"Ayo Ho, mau makan ice cream kan" ajak nya kemudian mengambil helm dan memakainya, kemudian kembali melepaskannya.

"eh.. kenapa di lepas lagi?" tanya Suho

"kesana, beli helm" ujar Seojun menarik tangan Suho, Suho mengerjap bingung "aku gak pake juga ngak apa apa"

"ntar luka" balas Seojun masih menarik tangan Suho.

membuat sedikit debaran di hati keduanya...

membuat sedikit debaran di hati keduanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Posesive Boy || Seojun SuhoWhere stories live. Discover now