08

8.5K 952 80
                                    

"gue wc" ujar Seojun menepuk bahu Suho pelan, membuat Suho menoleh untuk menatapnya dan mengangguk pelan.

"jangan pergi" ujar Seojun lagi kemudian melangkah menjauh dari meja kantin yang di tempati oleh Suho.

kini Suho sedang asik memakan nasi goreng yang di belikan oleh Seojun, tanpa memperhatikan bahwa seseorang sedang menatapnya dari kejauhan dengan tatapan kesal.

wajahnya dibawa menoleh ke kanan dan kiri, "Seojun lama ya?" ujar Suho pada dirinya sendiri kemudian mengambil secarik tisu dan mengelap bibirnya sendiri.

"ciee sendirian aja dek Suho, mau mas Siwon temenin gak?"

Suho tersenyum ke arah Siwon menunjukkan mata sipitnya, "ngak sendiri kok, aku sama Seojun dan dia lagi izin ke toilet"

Siwon bergerak dan langsung duduk di hadapan Suho, menatap piring Suho yang sudah bersih.

"makan nasi goreng ya lo?"

Suho mengangguk mantap, Siwon mengusap wajahnya prustasi kemudian men drama dengan memukul meja dengan pelan lalu suaranya dibuat buat seperti menangis.

"s-seharusnya lo kasih gue Ho, lo lo gak tau kan gue belum makan sebulan" ujar Siwon mendramatis.

Suho menatap Siwon sambil berkedip, berdiri dari duduknya dan merogoh saku celana miliknya. dan mengeluarkan sebuah uang kertas miliknya.

tangan Suho ter-ulur untuk memberikan selembaran uang itu ke arah Siwon, "maaf ya Siwon, Suho gak tau kalau kamu belum makan. ini ambil aja uang jajan Suho buat beli makan"

Siwon tersenyum lebar dan mengambil selembaran uang tersebut dari tangan Suho, "thanks ya Ho, kapan kapan gue beliin permen deh"

"oke oke" balas Suho sambil mengangkat tangan kanan lalu menyatukan ibu jari dan telunjuk dengan jari yang lainnya terbuka lebar. 👌

Siwon segera pergi sementara Suho kembali duduk menunggu Seojun, hingga bahunya di tepuk pelan membuatnya menoleh ke belakang dan tersenyum.

"Seojun? udah selesai ya" tanya Suho bangkit dari duduknya.

Seojun mengangguk dua kali, "iya"

"ayo, kelas" ajak Seojun membuat gestur melalui kepalanya. berjalan lebih dulu dengan kedua tangan di dalam saku, sementara Suho di belakangnya mengikuti.

"Akh! Shh!"

Seojun menoleh dengan cepat ke belakang, Suho meringis membuatnya berjalan cepat ke arah Suho. sementara mata Suho sudah berkaca kaca, ingin menangis.

Seojun menarik tangan Suho dan dengan segera menggulung kemeja di lengan kanan Suho, meniup niup tangan Suho pelan sementara Suho masih menahan ringisannya.

mata Seojun mengelilingi penjuru kantin dan melihat Minho baru saja memasuki kantin, dengan cepat Seojun memanggilnya dan Minho pun datang mendekati.

"Apa!?" tanya Minho bingung.

"UKS, Suho"

Minho menoleh ke arah Suho dan langsung panik seketika, "astaga Suho, ayo kita ke UKS" Ujar Minho mencoba memegang tangan Suho namun di tepis kasar oleh Seojun.

"anter bukan pegang" ujar Seojun dingin membuat Minho mengangguk dan mengiring Suho keluar dari kantin.

kini Seojun menoleh ke sisi kananya, menatap gadis yang menumpahkan kuah bakso panas miliknya ke lengan Suho.

"lo, disuruh siapa?" tanya Seojun dengan tatapan yang tajam menatap gadis itu dari atas kepala hingga ujung kakinya.

"g-gak sengaja kak" panik gadis itu menunduk, sama sekali tak berani menatap manik hitam yang kini menatapnya tajam.

Seojun menghela nafas kemudian berdecih pelan, "gue tau, jangan bohong" ujarnya.

"maaf kak! yang nyuruh saya ..."

.
.
.
.
.

"masih sakit ya kak Suho?"

Suho menggeleng pelan, "udah gak apa apa kok, kamu jangan khawatir" balas Suho tersenyum ke arah Hyuna adik kelasnya yang mengikuti ekskul kesehatan.

Hyuna menutup kotak obatnya, "hati hati ya kak, semoga cepet sembuh!" ujarnya memberi semangat dengan mengangkat kepalan tangannya tinggi tinggi.

"makasih!" balas Suho tak kalah heboh kemudian tertawa pelan, namun setelah Hyuna keluar ia meringis pelan.

"sok sok an kuat lu" ujar Minho sinis kepada Suho membuat Suho menoleh ke arahnya tersenyum bukan nya tak perduli atas ucapan Minho namun ia tidak mengerti.

"Seojun ngak kesini ya?" tanya Suho

Minho mengedikkan bahunya acuh, "gak tau gue, gue laper. gue tinggal gak papa?"

Suho mengangguk dengan semangat, "gak apa apa kok, nanti juga Seojun kesini. makan yang banyak ya Minho"

Minho berdecih dan keluar dari UKS meninggalkan Suho yang masih duduk di ranjang UKS menatap lengan tangannya yang dioles oleh salep.

"lama?"

Suho mendongak menatap seseorang yang sedang menyandarkan diri di depan pintu UKS dengan tangan yang masih setia berada di saku celananya.

"ngak kok!" balas Suho semangat.

Seojun melangkah mendekati Suho, menatap tangan Suho lamat lamat kemudian menghela nafas juga mengusap wajahnya dengan kasar.

"sorry, salah gue" ujar Seojun menatap lengan Suho.

Suho terkekeh pelan, "ini salah aku kok! tadi aku gak liat kalau ada yanh lewat. eh tabrakan deh!"

tangan Seojun ter-ulur mengusap kepala Suho gemas membuat Suho terkekeh pelan, kemudian tangan Suho merambat meraih jari jemari milik Seojun untuk dia genggam.

"tangan kamu ternyata gede ya!" ujar Suho dengan mata yang membola, membandingkan tangannya dengan Seojun.

Seojun tersenyum tipis, "ini tangan yang bakal lindungin lo, sorry gue gak bisa lindungin lo hari ini"

"gak apa apa" ujar Suho masih terfokus pada tangan Seojun yang lebih besar darinya.

"WOI APANYA YANG LUKA HO!?"

Suho langsung melepaskan genggaman tangannya dengan Seojun karna terkejut dan Seojun hanya menatap sang pengganggu dengan kesal.

"anjing pengganggu"

Siwon tidak memperdulikan Seojun dan melangkah mendekati Suho, menatapnya dengan sok sedih kemudian berpura pura menangis.

"g-gue kira lo sakit karna gue palak tadi, kan gue ingin menangissss" ujar Siwon mendrama kemudian mengelap bawah matanya dengan seragam.

Seojun yang tadinya diam kini menatap nyalang Siwon, "apa? malak?"

Siwon menoleh ke belakang, astaga demi apapun ia lupa bahwa pawang Suho ini sangat ganas. rasanya seperti ingin menangis sungguhan.

"mama papa, kalau anakmu yang ganteng ini mati di tangan temennya. tolong lunasin hutang Siwon ya" –Choi Siwon 2021

Posesive Boy || Seojun SuhoWhere stories live. Discover now