05

10K 1.1K 144
                                    

Suho duduk diam di ranjangnya sambil sesekali bersenandung senang beriringan dengan musik yang ia dengar melalui headphone.

"adek!"

panggilan itu membuat Suho mematikan musik yang ia putar, kemudian berjalan keluar dari kamar dengan malas.

menatap mamanya dari atas tangga, "kenapa mama?"

Hye-Kyo mendongak ke atas kemudian tersenyum melihat anak semata wayangnya, "lucu deh hoodie nya kebesaran" ujarnya kemudian tertawa.

"kan mama yang beliin, tadi manggil kenapa?"

Hye-Kyo memukul dahinya pelan kemudian mengambil sebuah uang di dalam apron yang ia gunakan kemudian mendekati Suho yang mulai menuruni tangga.

"beliin mama bahan bahan masak di supermarket ya dek"

Suho memajukan bibirnya ke depan tak lupa menghentak hentakan kakinya merajuk, "aaa... mama males keluar" ujarnya merengek

Hye-Kyo menghela nafas kemudian berjinjit untuk mengusak rambut anaknya, "itu ada sisanya lho, kamu bisa beli jajan atau apa pun" ujar Hye-kyo memanas manasi Suho.

menghela nafas pelan Suho langsung mengambil uang dan kertas yang berisi bahan belanjaan yang akan ia beli dan dengan terburu-buru keluar dari rumah.

Hye-Kyo menghelengkan kepalanya, "anak jaman sekarang"

tak lama sebelum berbalik pintu rumah itu kembali terbuka, menyembulkan sebuah kepala yang tersenyum ke arahnya.

"mama adek pergi ya" pamit Suho kembali menutup pintunya.

astaga kenapa anaknya begitu lucu pikir Hye-kyo, kemudian dengan cepat ia duduk di sofa dan menonton sinetron yang tayang.

Suho berjalan sambil bersenandung sesekali kakinya menendang batu batu kecil di jalanan tersebut, kemudian ia terhenti ketika melihat seekor anak kucing.

berjongkok pelan kemudian memakai tudung hoodienya, menatap si kucing sambil berkedip lucu. karna terlalu gemas tangannya ter-ulur untuk mengusap bulu si kucing.

"manisnya.. kenapa sendirian disini?" ujarnya bertanya kepada sang kucing.

"kamu ada namanya gak ya?"

"kalo kamu dibawa pulang, mama nanti gak sayang lagi sama adek!"

"ih.. tapi kamu lucu!"

sementara si kucing menikmati sapuan tangan Suho di tubuhnya, Suho terperanjat dan berdiri dengan tiba tiba.

"astaga, bahan bahan mama!" panik Suho segera berlari menuju ke arah supermaket.

namun lagi lagi langkahnya terhenti ketika menatap lapangan yang kosong itu kini ramai dengan anak anak seusianya juga banyak nya motor motor yang ada.

mengintip sebentar tidak masalah bukan pikir Suho, ia pun berjalan sambil mengendap endap mendekati gerbang lapangan yang terbuka lebar.

"IRI? BILANG BOSSS!!"

teriakan itu, sepertinya ia kenal tapi kemudian Suho menggeleng mungkin ia salah dengar. namun tiba tiba saja semuanya berkelahi membuat Suho ketakutan dan mundur secara tergesa-gesa.

tanpa sadar ia bertemu dengan orang dengan pakaian serba hitam menatapnya dengan smirk yang terpancar di wajahnya.

—————

"akh"

Suho memekik tertahan ketika tubuhnya di bawa ke tengah lapangan, sebenarnya ia tadi berniat berlari namun kakinya di tendang dengan kuat  membuatnya kembali merasakan sakit.

kepala itu menunduk di tengah lapangan, tudung hoodienya sudah terbuka sejak ia di tarik paksa kemudian didorong hingga jatuh.

ingin rasanya ia bangkit dari tempat ia terjatuh namun kakinya masih terlalu ngilu,

"lepasin dia sial! urusan lo sama gue"

Suho mendengar dengan jelas suara itu, itu suara Seojun. apa mungkin ia berkelahi disini pikirnya, namun Seojun bilang dia bukan anak nakal tapi kenapa dia disini.

tiba tiba saja kepalanya dipaksa mendongak menatap ke arah depan, rasanya sakit ketika rambutmu di tarik dengan kasar.

"akh.. s.. saa... kit..." lirih Suho dengan mata yang sudah memanas juga tangannya yang mencoba melepaskan tangan lain dari rambutnya.

matanya menatap ke depan, Seojun juga sekarang sedang menatapnya dengan tangan yang terkepal tentunya. Suho tersenyum ke arah Seojun, melupakan rasa sakit yang ia terima.

"gue liat dia jalan sama lo tadi sore" ujar musuhnya yang menarik rambut Suho sambil menatap Seojun meremehkan.

"kayaknya dia punya pengaruh besar buat lo ya!?" ujar temannya sambil terkekeh pelan.

dan dengan tiba tiba...

Plak!

Suho kini terisak pelan, luka punggungnya belum menghilang dan kini luka nya bertambah. di kaki, kepala juga pipinya.

Seojun dengan jelas melihat hal itu, rambut Suho yang dijambak membuatnya menahan amarahnya karna melihat Suho masih tersenyum walau hatinya merasa sakit dan tau itu adalah senyum menyakitkan.

tapi, kali ini ia maju selangkah. air mata Suho adalah kelemahannya membuat ia marah karna tidak dapat menjaga Suho dengan baik.

luka di punggung Suho membuatnya merasa bersalah kemudian ditambah lagi dengan luka baru, Seojun menatap pipi Suho yang memerah bekas tamparan tersebut.

bibirnya juga terlihat cukup terluka dan matanya kini memerah karna menangis membuat ia berlari dan menerjang semua orang tanpa ampun.

membuktikan bahwa dia adalah beruang madu yang ganas, yang tidak akan membiarkan siapa pun merebut madu miliknya.

"ANJ*NG, BANGSAT, SIALAN LO SEMUA!!!" teriakan Seojun membuat si musuh yang berada di sisi Suho beringsut takut melihat bagaimana beringasnya Seojun yang kini menghajar anak buahnya.

Seojun berdiri di depannya, tangannya masih terkepal dengan beberapa tetesan darah. teman temannya yang lain juga sedang membantunya untuk mengalahkan musuh mereka.

membiarkan Seojun mendekati Suho tanpa rintangan apapun, Seojun menatap musuhnya sambil tersenyum miring membuat bulu kuduk musuhnya berdiri.

"udah main mainnya?" tanya Seojun merenggangkan otot otot kepala juga tangannya.

musuhnya itu kembali menarik rambut Suho dengan kuat kemudian ikut tersenyum, "maju selangkah lagi habis pacar lo di tangan gue"

"bukan pacar" balas Seojun singkat kemudian menajamkan tatapannya.

tanpa aba aba musuhnya itu terpental ke belakang dengan sekali tendangan, kemudian menatap Suho yang masih menangis.

"apa yang sakit?" tanya Seojun khawatir mengelus pucuk kepala Suho sambil menatap wajahnya yang terdapat luka di sudut bibirnya.

"Jun.." panggil Suho pelan sambil terisak

"iya, kenapa?"

"belanjaan mama!" ujarnya kemudian kembali menangis.

"belanjaan mama!" ujarnya kemudian kembali menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Posesive Boy || Seojun SuhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang