03

13.6K 1.3K 128
                                    

Mereka duduk berhadapan di sebuah meja bundar yang berada di dalam kedai tersebut, Seojun membuka ponselnya sebentar dan mengetik sesuatu.

kemudian fokusnya beralih menatap wajah manis Suho yang menatap kedai ice cream tersebut dengan pandangan kagum,

"kenapa?"

Suho kini menatap Seojun kemudian tersenyum, "kedainya masih sama, tidak berubah!" ujarnya sedikit berbisik namun dengan nada bersemangat

"hm, mau apa?"

"seperti dulu!" pekiknya antusias

Seojun mengangguk kemudian berjalan menuju antrian, namun kembali ke arah Suho dan menatapnya sebentar

"jangan kemana mana"

"siap!" balas Suho sambil memperagakan gerakan hormat.

Seojun tersenyum tipis dan berjalan ke arah antrian, karna bosan dia berdiri sambil memainkan ponsel miliknya.

Suho duduk sambil mengetuk ngetuk meja di hadapannya tak lupa bersenandung pelan, agak bosan juga menunggu Seojun yang sedang mengantri.

"apa masih lama?" tanya Suho pada dirinya sendiri kemudian menempelkan kepalanya di meja.

"akh!" pekik Suho tiba tiba sambil mengelus pipinya, kemudian menatap garang seseorang dihadapannya. yang mana menurutnya itu malah imut bukan seram.

"kaget?"

"iya! terus pas kena pipiku dingin, Seojun jahat aaaaa!!!" ujar Suho merengek yang mana membuat Seojun menyodorkan ice cream itu ke arah Suho dan diterima baik oleh Suho

"thanks, Njunnn!!" ujarnya senang sambil memakan ice cream tersebut,

Tangan Seojun terulur untuk mengusap ice cream yang tertinggal di ujung bibir Suho, Suho yang melihat perlakuan Seojun malah tersenyum menampilkan deretan gigi miliknya.

"pelan pelan" ujar Seojun kemudian menjilat tangannya yang ia gunakan untuk mengusap sudut bibir milik Suho

pipi Suho memanas tiba tiba, kemudian menyendokkan ice cream miliknya dan menyodorkan sendok tersebut ke arah Seojun.

Seojun menatapnya bingung, sementara Suho menyodorkan sendok berisi ice cream tersebut sambil mengangguk kesal.

"buka mulut!" ujar Suho dan dituruti oleh Seojun

"kalo mau ice cream bilang aja sama aku, bakal aku kasih kok!" ujar Suho santai dan kembali memakan ice cream nya.

yang mana tanpa disadari telinga milik Seojun memerah menahan malu, hanya satu yang terlintas pada pikirannya.

"ciuman tidak langsung lewat sendok ice cream"

—————

Suho memeluk pinggang Seojun, kini mereka sedang membelah jalanan dengan motor milik Seojun. tentu dengan masing masing helm di kepala.

Suho tertawa pelan mengingat bahwa Seojun saat membeli helm hanya mengangguk dan menggeleng saat ditanya model helm yang akan dibelinya, membuat penjualnya beberapa kali menghela nafas.

"kenapa?" tanya Seojun yang mendengar tawa Suho yang mana membuat Suho langsung menggeleng pelan.

tiba tiba motor yang dikendarai oleh Seojun berhenti membuat Suho menatap bingung ke arah depan, ternyata ada 3 orang yang menghalangi jalan Seojun.

Suho turun disusul Seojun yang langsung melepas helm miliknya tak lupa menyugar rambutnya ke belakang, membuat Suho yang melihat hendak membuka helm miliknya juga.

"jangan!" peringat Seojun dengan tatapan mata tajam yang mana membuat Suho tetap memakai helm full face tersebut kemudian berdiri di belakang Seojun.

"wah asik nih, kita ganggu lo kencan?" ujar salah satu dari mereka membuat Seojun memutar bola matanya.

"belakang lo cakep, gak mau bagi bagi?" saut satunya lagi sambil ber-smirk ria.

"ck, secakep apa lo bangsat!?" sindir Seojun dengan deep voice miliknya kemudian menunjuk satu persatu musuh yang ada dihadapannya.

"jadwal kita malem" ujar Seojun santai memberikan helm dan kunci motornya ke arah Suho kemudian berjalan maju dengan tangan yang berada di saku celana miliknya.

"siapa perduli kan?"

"ngaku aja lo kalah!"

Seojun menyernyitkan dahinya dan tak sadar dia sudah berdiri di hadapan salah satu musuhnya, menarik pelan kerah kemeja yang digunakan pemuda tersebut.

dengan perlahan kepalanya maju mendekati telinga sang musuh, dengan berbisik dia mengeratkan cengkraman tangannya yang berada di kerah musuhnya.

"banci, lo tau kan gue gak suka diganggu bangsat!" ujar Seojun berbisik namun dengan penekanan di setiap kata miliknya.

musuhnya mendorong Seojun membuat Seojun ber-smirk kemudian menggigit bibir bawahnya pelan dan tertawa ringan.

tanpa disadari sosok musuhnya ada di belakang, dan kini mendekati Suho tak lupa memukul punggung Suho menggunakan balok kayu yang entah darimana ia dapatkan.

membuat Suho tersungkur karna kesakitan, "akhh! appo!" ujar Suho yang langsung membuat Seojun menoleh ke arah belakang.

"bangsat!"

Seojun langsung berlari dan menerjang sosok yang memukul Suho tanpa ampun, hingga suara Suho membuatnya berhenti dan memfokuskan dirinya pada keadaan Suho.

membuat ketiga musuhnya melarikan diri.

"lo gak apa apa? mau ke rumah sakit!?"

Suho meringis pelan sambil mencoba mengusap punggung miliknya kemudian terkekeh pelan, "gak apa kok, cuma sakit sedikit" balas Suho

Seojun menggeram marah, "bakal gue bunuh orang yang barusan mukul lo gini!" ujarnya yakin

Suho bangkit dari posisi terjatuhnya, "aku mau pulang, kita pulang ya"

"ok"

"kamu gak kenal mereka kan Jun?"

"ngak"

"bagus! jangan ditemenin mereka kayaknya gak baik!" peringat Suho kemudian duduk di jok belakang motor Seojun, tak lupa memeluk pinggang milik Seojun seakan ia bisa saja terbang ketika tertiup angin.

"bagus! jangan ditemenin mereka kayaknya gak baik!" peringat Suho kemudian duduk di jok belakang motor Seojun, tak lupa memeluk pinggang milik Seojun seakan ia bisa saja terbang ketika tertiup angin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Posesive Boy || Seojun SuhoWhere stories live. Discover now