06

9.6K 1K 80
                                    

Tok.. tok.. tok..

Hye-kyo yang sedang duduk pun bangkit mendekati pintu rumahnya, "sebentar" ujarnya memakai sandal rumahan.

ketika membuka pintu wajah Suho terpampang jelas dengan pipi dan hidung memerah, mata sembab juga ujung bibir yang berdarah.

"ASTAGA ANAK MAMA YANG MANIS, IMUT LUCU! KENAPA MUKANYA JADI JELEK KAYAK GINI ASTAGA!!! INI BENCANA" heboh Hye-kyo memegangi wajah Suho sambil meringis pelan.

Suho kembali terisak, "ma.. maaf lama.."

"gak apa apa sayang, gak apa apa. haduh ini siapa yang bikin anak mama jadi jelek kayak gini, tadi sore dipukul sekarang dibuat jelek!"

"maaf tan, ini karna saya"

Hye-Kyo dan Suho menoleh bersamaan, menatap Seojun yang membungkuk sambil membawa dua buah plastik berisi belanjaan yang Hye-kyo minta.

"eh Seojun, gak apa apa deh. jagain ya Suho nya kasihan masa anak mama jadi jelek"

"iya, maaf tan" balas Seojun dengan wajah datarnya.

"aduh berat ya, sini masuk dulu. nginep aja disini temenin Suho gak apa apa kan Jun?" ujar Hye-kyo mengambil plastik di genggaman Seojun kemudian mendorong Seojun untuk masuk ke dalam rumahnya.

"iya, boleh" balas Seojun

"ma.. adek mau ke kamar dulu" pamit Suho melangkah menaiki tangga dengan kaki terseok-seok.

Hye-kyo yang melihat hal tersebut menatap Seojun, membuat Seojun mengangguk pelan.

"maaf" ujar nya kembali.

"kalo gitu bisa bantu obatin Suho Jun?" tanya Hye-kyo dibalas anggukan oleh Seojun.

tanpa takut ia berjalan menaiki tangga, bersiap memasuki kamar yang di huni oleh Suho. membuat Hye-kyo yang di bawah menggelengkan kepalanya pelan.

"anak zaman sekarang"

—————

"boleh?"

Suho terkejut dengan suara yang ia dengar dari balik pintu kamarnya, "s-siapa?"

"Seojun"

"iya boleh kok" balas Suho.

kemudian Seojun membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Suho, kamarnya sangat indah. ber nuansa biru laut juga di atapnya terdapat bintang bintang.

"sakit?"

"hm.. aku udah gak apa apa"

"obat?"

Suho terdiam beberapa saat, mencoba menelaah maksud dari kata kata yang di keluarkan oleh Seojun. salahkan saja kenapa Seojun hanya mengeluarkan beberapa patah kata, membuat bingung saja.

"di meja belajar aku ada obat memar kayak nya" ujar Suho dengan pipi yang bersemu.

Seojun berjalan mendekati meja belajar milik Suho mengambil sebuah salep memar, kemudian kembali berjalan ke bibir ranjang dimana Suho sedang duduk.

kemudian ia berjongkok menggapai kaki Suho, menariknya pelan dan sedikit menggulung celana yang digunakan Suho.

indah, kaki nya seputih susu tanpa bekas luka maupun bulu. namun kini membiru, dengan perlahan Seojun membalur luka itu.

"punggung juga?" tanya Seojun membuat Suho menggeleng.

"udah kok, tadi udah aku obatin pas pulang sekolah"

Seojun mengangguk, "siapa yang oles?"

Suho memincingkan matanya, "aku sendiri Jun, ih kenapa nanya nanya kayak gitu. kayak bakal ada yang nyentuh aku aja!" ujarnya kemudian bersedekap dada.

"salep, baru?"

Suho menatap Seojun, "iya, padahal kamu yang beliin masa kamu lupa"

"oh"

Seojun terdiam sesaat, siapa yang membelikan Suho salep? dirinya? tentu saja bukan. sehabis mengantar Suho ia langsung pergi lagi.

tanpa sadar dirinya terkejut dengan tangan Suho yang berada tepat di depan wajahny melambai lambai.

"kamu gak apa apa?" tanya Suho agak khawatir

"iya"

Suho menggigit bibir bawahnya membuat Seojun yang memperhatikan tingkahnya bangkit dari jongkok dan duduk tepat di samping Suho.

"kenapa?"

Suho menoleh menatap Seojun, "boleh minta tolong ambilin kotak p3k di laci meja belajar gak?" tanya nya sopan.

Seojun mengangguk dan bangkit, berjalan menuju meja belajar itu kembali meletakkan salep itu di tempat semula kemudian mulai mencari kotak p3k.

"laci nomor?"

"kayaknya nomor 3 eh gak tau! ih lupa!" balas Suho kemudian memukul kepalanya sendiri karena bingung.

"oke, ada"

setelah mengambil kotak p3k ia kembali berjalan dan duduk di sebelah Suho, memberikan kotak tersebut ke arahnya.

"yang mana?"

"ih apanya!" ujar Suho kesal sambil membuka kotak p3k miliknya.

"luka kamu yang mau diobatin"

"bukan buat aku kok!" ujar Suho sambil menuangkan alkohol ke arah kapas yang sudah ia ambil.

tangan kanannya menarik tangan milik Seojun, dengan perlahan menempelkan kapas tersebut ke kepalan tangan milik Seojun.

"jangan berantem lagi, emang ini gak sakit? pasti sakit banget kan?"

"ngak"

"ih bohong! buktinya aku nangis kalo luka, kata mama kalo gak diobatin nanti dipotong!"

Seojun tersenyum tipis melihat Suho, dilihat dari samping pun Suho masih saja terlihat manis.

"iya"

"apa iya iya!" balas Suho galak.

"besok sekolah gue jemput"

Suho sontak mendongak, mata mereka pun bertemu tiba tiba saja tangan Suho dengan jahil mencolok mata milik Seojun.

membuat Seojun meringis pelan, "iya berangkat bareng Jun" balas Suho sambil terkekeh pelan.

membuat Seojun meringis pelan, "iya berangkat bareng Jun" balas Suho sambil terkekeh pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Posesive Boy || Seojun SuhoWhere stories live. Discover now