14. The Night🔞

5.6K 386 267
                                    


Klik di atas untuk mendengarkan lagu Zayn Malik - Pillowtalk

🌼🌼🌼🌼🌼

🔞🔞🔞 Warning. Buat adek-adek, jangan bilang mamanya kalau baca ini.

Xiao Zhan menatap ke luar jendela, menyadari bahwa jalanan itu bukanlah arah ke apartemennya mupun apartemen milik Yibo.

"Yibo, kau mau membawaku kemana?"

Yibo menunjukkan smirk tampannya yang khas, "Apartemen kita terlalu jauh, dan melakukannya di mobil bukanlah ide yang bagus untuk saat ini."

Xiao Zhan, "Jadi?"

Yibo, "Ke tempat terdekat."

.
.
.

Deru nafas dua pemuda terdengar semakin memburu, memenuhi ruangan temaram berukuran enam kali tujuh meter itu. Lampu menyala begitu sebuah kartu diletakkan di wadahnya. Seorang pemuda langsung menabrak pemuda bertubuh ramping di hadapannya, menciumnya dengan rakus sembari menutup pintu kamar hotel tempatnya menginap malam ini.

Yibo menendang pintu itu hingga tertutup, kemudian menggendong Xiao Zhan seperti koala sambil terus menyerang bibirnya. Ciuman itu begitu manis dan kenyal, seperti permen karet rasa stroberi, membuat keduanya enggan untuk melepaskan pangutan bibirnya hingga punggung Xiao Zhan bertemu dengan ranjang putih nan empuk di bawahnya.

Ciuman keduanya terlepas, nafas mereka terengah, tak mampu lagi menahan gejolak nafsu yang telah lama tertahan, kerinduan yang telah lama terhalang oleh dinding bernama ego kini seolah runtuh. Tergantikan oleh alur manis yang menenggelamkan keduanya di atas ranjang berukuran king size itu.

"Ennghhh ... Yibo ... pelan-pelan ... aku tidak akan ke mana-mana ...."
Xiao Zhan mendesah lemah, sengaja menengadah untuk memberi akses lebih ketika Yibo mulai menghujani lehernya dengan gigitan dan kecupan.

"Aku merindukanmu," lirih Yibo di sela kecupannya.

Xiao Zhan melingkarkan kedua tangannya di punggung kokoh pemuda itu, mengelusnya pelan, menikmati setiap rangsangan dan tanda kepemilikan yang dilukis oleh Yibo di leher dan dadanya. Rasanya geli dan panas, setiap hisapan dari bibirnya membuat kulit sensitif Xiao Zhan serasa disengat listrik, tampak rapuh dan gemetaran.

Puas menghiasi leher dan dada Xiao Zhan dengan bercak kemerahan, Yibo kembali meraup bibir mungil semanis ceri itu, tangannya mulai bergerak melucuti pakaian Xiao Zhan dan pakaiannya sendiri, hingga keduanya kini polos tanpa sehelai benang pun.

Yibo memposisikan dirinya di antara paha ramping Xiao Zhan, meletakkan kaki pemuda manis itu di atas bahunya.

"Yibo ... eunghh ... j-jangan melihatku seperti itu ...."
Xiao Zhan tampak malu-malu, menutupi wajahnya dengan telapak tangan ketika Yibo memandang tubuh telanjangnya dengan intens.

"Kenapa?"
Yibo menarik tangan Xiao Zhan dan mengecup telapaknya dengan lembut, kecupan itu perlahan mengarah ke pergelangan tangannya, pemuda itu tersenyum lembut ketika menyadari pipi Xiao Zhan semakin merona.

"Zhan?" panggilan lirih itu membuat sepasang netra Xiao Zhan yang sedari tadi terpejam kini mulai menatap wajah Yibo yang hanya berjarak lima sentimeter darinya.

"Yibo ... eumphhh ...."
Yibo kembali melumat bibir Xiao Zhan, menggigitnya pelan, memaksa mulutnya untuk terbuka dan mengajak lidah Xiao Zhan bergelut dengan lidahnya.

"Eungghh ... emmphhh ...." lenguhan Xiao Zhan terdengar sangat seduktif, seiring dengan gerakan bibir Yibo yang semakin memperdalam ciumannya. Entah berapa kali Yibo menciumnya malam ini, rasanya tidak akan pernah cukup untuk menyalurkan kerinduan dan mengganti waktu yang telah terbuang sia-sia ketika ia jauh dari Xiao Zhan.

BLACK WIDOW (YIZHAN)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant