7. 🔞

5.2K 511 241
                                    

🌼🌼🌼🌼🌼

"Yibo! Jangan disini!"
Xiao Zhan berusaha melepaskan diri dari kungkungan Yibo, mencoba melindungi tubuhnya yang hampir polos tak berbusana. Sedangkan Yibo tidak menghiraukan rengekan Xiao Zhan, malah ia semakin menyukainya jika harus sedikit memaksa.

Bibir Yibo mulai bergerak menyapu leher Xiao Zhan yang jenjang. Tidak hanya mengecup, namun menggigitnya pelan, meninggalkan bekas kemerahan tanpa sungkan.

"Yibo! Yibo kumohon! Jangan disini!"

Braaaakkk!

Terdengar gebrakan keras dari luar bilik toilet dan langsung menghentikan gerakan dua pemuda yang ada di dalamnya.

Sepasang netra elang Yibo melirik tajam ke arah pintu di belakangnya yang masih terkunci, sedangkan Xiao Zhan membetulkan pakaiannya secepat mungkin.

Yibo kembali mengalihkan tatapannya pada Xiao Zhan, sedangkan yang ditatap kini berusaha melewatinya dan membuka pintu toilet.

Greb!

Yibo langsung mencengkram lengan Xiao Zhan, "Siapa bilang kau boleh pergi!"

Xiao Zhan sedikit meringis merasakan pegangan di lengannya yang semakin erat, "Kau gila! Ada orang yang mendengar kita di luar! Ini memalukan! Sekarang lepas!"
Xiao Zhan berusaha melepaskan lengannya dari cengkraman Yibo, namun Yibo masih saja tidak mau melepaskannya.
"Yibo! Sebenarnya apa masalahmu!"

Cengkraman tangan Yibo perlahan melonggar, "Maaf."

Xiao Zhan menghela napas kasar, "Kita bicarakan nanti siang," pemuda itu bergegas membuka pintu, meninggalkan Yibo yang masih mematung di tempatnya. Langkah Xiao Zhan sempat terhenti ketika melihat seorang pemuda berdiri di samping pintu keluar toilet, yang ia yakini pemuda itu adalah pelaku yang telah menendang bilik toilet beberapa saat yang lalu, Dylan Wang.

Xiao Zhan hanya menatapnya sinis, kemudian melenggang keluar toilet dengan cepat. Dylan mengikutinya keluar, sedangkan Yibo masih belum terlihat keluar dari bilik toilet.

.
.
.

"Hey! Hey!"

"...."

"Hey!"
Dylan berusaha mengejar langkah cepat Xiao Zhan.

Xiao Zhan yang kesal akhirnya menghentikan langkahnya, menoleh ke arah Dylan dengan tatapan tajam bagaikan seekor kelinci yang sedang mengamuk. "Namaku bukan 'hey' dan satu lagi, berhenti mengikutiku! Dasar tidak sopan!" protes Xiao Zhan.

Dylan, "Kau jangan salah sangka, niatku baik, aku hanya--"

Xiao Zhan menyela ucapan Dylan,
"Sulit untuk tidak salah sangka dengan orang sepertimu, sudah ya."
Xiao Zhan kembali melangkahkan kakinya, Dylan yang sudah habis akal untuk bicara baik-baik langsung menarik tangannya. Pemuda bergigi kelinci itu tidak tinggal diam, ia hendak memukul kepala Dylan, membuat pemuda itu otomatis melindungi kepalanya dengan kedua tangan.

Xiao Zhan menghentikan gerakannya,
"Tunggu, itukan ponselku!"

Dylan mengintip melalui celah lengannya kemudian menurunkan kedua tangannya secara perlahan, pemuda itu menyerahkan ponsel yang ia pegang pada pemiliknya.

Dylan, "Aku cuma ingin mengembalikan ini, tapi kau malah marah-marah."

Xiao Zhan, "Setelah apa yang kau lakukan, kau berharap aku membiarkanmu mendekatiku? Lagipula di mana kau menemukan ponselku?"

Dylan, "Heh, kau lupa? Malam itu kau mabuk berat, kau membuang ponselmu sendiri, kau bahkan muntah di bajuku."

Xiao Zhan mengernyitkan dahinya, perlahan ingatan tentang dirinya yang mabuk dua hari yang lalu mulai mengalir di pikirannya satu persatu. Hujan deras, kucing, pria bermantel hitam, kemudian Yangyang datang dan membawanya pergi.

BLACK WIDOW (YIZHAN)Where stories live. Discover now