Ugly

10.5K 832 343
                                    

Maap yak lama banget update. Mungkin setelah ini juga bakal agak lama lagi updatenya berhubung sibuk di rl. Mohon pengertian ya, readers tercintah~♡

Cus, gausah banyak ba-bi-bu!

Dont forget to vote and comment!

Thankyou!

.
.
.
.
.
.


"Ugly."

A SasuSaku oneshoot

By: @UchiUzu_

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Setting time:

Sasuke: 18 y.o
Sakura: 19 y.o

After the last.
.
.
.
.
.





°

°

Pemandangan yang tidak biasa ketika membuka tirai kedai ramen terkenal di Konoha alias orang biasa menyebutnya dengan nama Ichiraku. Bukan, bukan ada kericuhan atau bagaimana, hanya saja saat mendapati bahwa bangku yang terisi oleh tiga orang lelaki itu tepatnya bangku bagian paling kiri sosok Uchiha Sasuke, yang baru saja kembali dari pengembaraannya, ikut bergabung makan siang bersama Uzumaki Naruto dan Sai. Tidak biasa memang apalagi Sasuke dikenal sebagai orang yang tak suka menghabiskan waktu dengan perbincangan ringan seperti ini. Mungkin, itu hanya kebetulan.

Sasuke duduk tegap dan memakan semangkuk ramen dengan tenang. Tidak banyak bicara karena memang meski sudah lama sekali sejak terakhir kali ibunya mengajarkan dia etika makan, tetapi Sasuke masih menerapkan itu di dalam kehidupannya sehari-hari. Yang menjadi pembeda Sasuke dengan beberapa teman-temannya. Sekali lihat pun, orang-orang tidak akan meragukan darah Uchiha-nya. Dia tampak menawan dan sangat berkelas. Memasukkan sesumpit mie-itupun ia menakar agar pas di dalam mulutnya, serta menyeruput kuah ramen dengan tenang menggunakan sendok makan.

Apa yang Sasuke lakukan memang sangat kontras dengan pemuda berambut jabrik kuning di sebelahnya. Terletak tiga mangkok kosong-sampai Sasuke pun yakin pemuda kuning itu sampai menjilat tetes terakhir kuah ramen. Tidak diragukan lagi, itu adalah Naruto. Sasuke masih sibuk menikmati semangkuk ramen tetapi Naruto telah bersiap memesan mangkuk ke-empat. Di sebelah kanan Naruto, Sai juga agak serupa dengan Sasuke, bedanya Sai menanggapi celotehan Naruto.

Sasuke tidak terlalu mendengar apa yang mereka bicarakan. Sampai akhirnya, sudut mata Naruto mengarah padanya dengan Sai yang juga memutar sedikit posisi agar bisa berinteraksi langsung terhadap Sasuke. Sasuke-yang telah selesai menghabiskan mie ramen, menyisakan setengah porsi kuah yang ada. Ia meneguk cawan teh hijau. Selagi masih hangat. Karena memang kepekaan Sasuke cukup tinggi apalagi tatapan Naruto seolah akan keluar dari matanya, Sasuke pun menoleh sedikit. Alisnya terangkat.

"Apa?" Ketus Sasuke.

"Tidak, aku hanya ingin bertanya sesuatu."

Sai menggelengkan kepala pelan tak lupa seulas senyum palsu. Rasa-rasanya Sasuke ingin memutar bibir Sai dengan jawilan keras. Bagaimana mungkin dia bisa tersenyum seperti itu, Sasuke mendengus. Aneh sekali mahluk satu ini.

"Kau tidak mendengar apa yang kami bicarakan, eh?" Naruto menyipitkan kedua mata. Tidak menyangka bahwa Sasuke benar-benar secuek itu. Sasuke tepat berada di sebelahnya, harusnya telinga pemuda emo itu bisa mendengar langsung tiap huruf yang mereka ucapkan. Tidak diragukan lagi memang, Sasuke tipe orang yang akan mengabaikan segalanya jika menurutnya itu tidak penting.

SasuSaku oneshoot(s) (canon)Where stories live. Discover now