What if (1)

12.2K 808 189
                                    

Ini oneshoot yang beda dari sebelumnya. Ini adalah mode what if  yang artinya "Jika.."

Oneshoot canon tapi masuk ke alternatif ending alias akhir yang berbeda.

"Bagaimana jika...."

Untuk oneshoot setelahnya bakal kembali ke mode semula.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

What if...

Sasuke (34 yo)

Sakura (34 yo)

.
.
.
.
.
.

°°°•••

"Ah, tumben sekali kau pulang?"

Pria dewasa yang kini menempelkan wajahnya ke atas meja, tampak raut  lelah terpatri di wajahnya. Mata biru cerah yang biasa menampilkan sorot ceria kini malah memandang lesu ke arah dokumen-dokumen yang tingginya menjulang bahkan lebih tinggi dari manusia. Ia kini menegakkan badannya kala melihat sosok pria lain berjubah hitam datang tanpa mengetuk pintu.

"Ya," Balas pria berjubah itu.

"Setelah empat tahun sejak terakhir kali kau pulang, ehm... sekarang usiamu sudah 34 tahun, ya?"

"Apa itu penting?"

"Aku hanya berusaha terlihat antusias menyambutmu, Sasuke."

Naruto meregangkan tubuhnya. Ia tersenyum lemah, kemudian memperhatikan Sasuke lebih dalam lagi. Ia menyadari bahwa tangan Sasuke terluka, tangan satu-satunya kini tampak memerah, lengan baju Sasuke juga tampak robek. Naruto menggelengkan kepala, terheran-heran dengan keadaan Sasuke.

"Apa yang terjadi denganmu. Bisa-bisanya terluka seperti itu?"

"Hal ini biasa terjadi," Sasuke berkata dengan tenang mengabaikan fakta bahwa kulit tangannya tergores bahkan darah Sasuke mengering.

"Seharusnya kau ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum memberi laporan padaku," Naruto menggelengkan kepalanya lagi, ia pun dengan sigap menarik lacinya. Mengeluarkan secarik kertas yang berisi identitas data Sasuke. Tanpa menunggu lebih lama lagi Naruto pun memberi stempel misi selesai di atas kertas itu.

Sasuke diam tak menjawab Naruto

"Pergilah, Sakura-chan pasti akan senang menyambutmu," Naruto tersenyum penuh arti. Ia menopang dagunya dengan kedua tangan, kemudian matanya menyiratkan makna yang lebih dalam. Sasuke terdiam mendapati ekspresi Naruto.

"Kau keliru," Sanggah Sasuke.

"Kau tidak merindukannya, eh?"

"Bukan urusanmu."

"Yah, melihatmu akan menyesal sampai seumur hidup akan menjadi hiburan paling menyenangkan," Naruto berkata tenang tak menghiraukan Sasuke yang menggertakkan giginya karena kesal dengan ucapan Naruto. Perasaannya bergejolak di dalam sana, daripada dia melompat dan menarik kerah Naruto lebih baik Sasuke segera pergi dari ruangan ini. Naruto tertawa pelan melihatnya.

SasuSaku oneshoot(s) (canon)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora