What if (2)

8.5K 647 115
                                    

Rencananya pengen nulis CWTCH.

Tapi ada beberapa yang penasaran sama kelanjutan What if (1) dan saya pun rasa saya perlu menuliskannya.

Besok saya akan menulis CWTCH.

Silahkan menikmati What if (end) ini.

Note: saya terinspirasi dari lagu "I wish i were heather"

Jangan lupa Vote dan comment!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






















You gave him your love

You like him better

I wish i were, Ran.

.
.
.
.
.
.

.
.

"Sudah lama sekali, ya? Kapan terakhir kali kita menjalankan misi seperti ini?"

Sakura melenggang santai di samping Sasuke. Meski angin malam menyerang mereka berdua terutama Sakura yang memakai baju misi tanpa lengan, membungkus ketat elok tubuh rampingnya. Tubuh Sakura masih sangat proporsional, mungkin karena dia adalah salah satu kunoichi yang masih aktif dan kerap melatih Kenji.

Mereka menapaki jalan yang cukup terjal ke atas namun berkat kemampuan mereka yang hebat dalam kontrol chakra memudahkan mereka berdua menjalani misi. Suara derik jangkrik menemani Sasuke dan Sakura. Pria dan wanita yang kini berusia 34 tahun itu tampak tenang dan tidak terpaut percakapan apapun kecuali Sakura yang memulainya. Seperti biasa.

Untuk pertama kali setelah sekian lama, Naruto sebagai hokage ke tujuh memerintah mereka untuk pergi menjalani misi bersama. Lebih tepatnya mungkin bukanlah misi bersama-melainkan mereka pergi ke desa yang sama. Sakura dan Sasuke mengunjungi Kirigakure atas permintaan Chojuro. Adanya perjanjian antara Naruto dan Chojuro di beberapa bidang. Sakura bertugas dalam membantu pelatihan anggota medis Kirigakure sementara Sasuke bertugas menerima informasi.

Setelah menghabiskan waktu sekitar seminggu kini Sasuke dan Sakura memutuskan kembali bersama. Cukup sulit sebenarnya bagi mereka menetapkan jadwal untuk kembali, namun Sasuke bersih keras pulang bersama Sakura. Alasannya karena memang di awal mereka pergi bersama maka pulang pun harus begitu. Lagipula Naruto berpesan agar mereka berdua saling melindungi sebagai rekan.

"Sasuke, kau tidak lelah?" Sakura menolehkan kepalanya ke samping untuk melihat Sasuke. Pria itu banyak diam, entah apa yang Sasuke pikirkan. Sasuke seperti menjaga jarak dari Sakura namun di sisi lain Sasuke juga tidak ingin membiarkan Sakura jauh darinya.

"Kau lelah?" Sasuke malah balik bertanya. Selama beberapa detik mereka sempat terdiam. Sasuke mengamati tubuh Sakura yang terkadang menggigil juga bibir Sakura mulai memucat. Penerangan memang hanya bulan, tapi bulan bersinar amat terang malam ini. Seolah menyorot mereka berdua kemanapun mereka pergi.

"Jika aku boleh jujur, iya," Sakura meleletkan lidahnya.

"Kita bisa beristirahat. Mungkin menginap malam ini."

"Penginapan sudah jauh di belakang. Aku tidak berpikir kita akan menemukan penginapan lain."

"Kita adalah shinobi. Bukannya dulu kita sering tidur di alam bebas," Sasuke mengerutkan keningnya.

SasuSaku oneshoot(s) (canon)Where stories live. Discover now