Day 1

91 16 10
                                    

Tema: Penciptaan
Genre: Fantasi

Cerita sampingan dari We All Dance in Unity, universe yang tidak terpublikasikan

(Lol. Ini salah satu cerita terabsurd yang saya bikin).

****

Aku sampai di Catalyn, sebuah kerajaan kecil yang makmur sejahtera dan memiliki banyak cerita. Aku senang-senang saja bisa kemari. Aku turun dari Terra dan berpikir hendak bertemu siapa.

Buat cerita dengan tema "Penciptaan".

"Apa yang diciptakan di sini?" gumamku. "Ah, coba aku ketemu Ratu. Ia menciptakan sesuatu. Buku luar biasa yang mengarahkan alur seseorang."

Sang Ratu, Zahir, tampak sendu ketika kutanya. Bagaimana tidak? Buku itu adalah kesalahan terbesarnya. Membuatnya menjerumuskan orang lain dalam bahaya.

"Ini cerita yang mungkin tidak akan dipahami siapa-siapa di dunia," ujar Zahir. "Kamu tetap mau menuliskannya?"

Aku mengangguk. "Enggak papa, bahkan aku senang kalau enggak ada yang ngerti." Dalam hati aku tertawa. Semoga yang baca bingung.

Zahir tersenyum kecil, lalu melangkah menuju kolam air mancur yang dikelilingi tetumbuhan mawar. Ia bersenandung kecil, mulai bercerita.

Soal cerita apa yang kauciptakan, pernahkan kau berpikir bahwa itu akan menjadi nyata?


Cerita yang diciptakan tanpa maksud apa-apa selain menuliskan isi pikiran ....

Cerita itu dimulai.

*
**
***
****

"Kamu mau membuat buku?"

Zahir mengangguk. "Aku sudah bilang berkali-kali, 'kan, aku mau membuat buku. Kamu mau 'kan jadi tokohnya?"

"Aku? Tokoh utama?"

"Hmm ... mau jadi antagonis?"

Zele mengguncang Zahir. "Kenapa malah antagonis?"

Zahir tertawa gugup. "Bercanda. Yang penting, ini cerita tentang melawan kejahatan. Kalau kamu jadi tokoh utama, kamu akan jadi kuat."

"Kenapa kamu mau bikin cerita itu?"

Zahir terdiam. Bagaimana ia bisa menjelaskan pada Zele soal bisikan yang ia dengar tiap malam sejak bertahun-tahun lalu, bisikan yang kadang hampir memengaruhi hatinya, juga dirinya?

Bisikan yang menyeramkan.

Kamu harus membuat cerita. Jadikan aku sebagai penjahatnya. Kelak, tokoh utamamu akan menjelma jadi nyata, dan menjalani takdir sesuai alur yang kauciptakan.

****

Percakapan bertahun lampau itu terngiang. Sejak kejadian "itu", Zahir hampir tak pernah lagi mendengar bisikan aneh. Namun, ia terus memikirkan sebuah alur. Ia harus membuat buku. Cerita soal melawan kejahatan, si pemilik bisikan, yang entah siapa.

Yang penting, ia harus kalah.

"Clara ...."

Trapped in Hayalan (Again)Onde histórias criam vida. Descubra agora