10. Cemburu dengan koko

4.6K 408 11
                                    

Gheo menautkan alis, menatap Gara dengan mimik bingung.

"Lo gak ada niatan buat nikung gue kan Gar? Mentang-mentang lo lebih ganteng gitu?"

Memutar bola mata nya malas, Gara mendengus samar."Apaan si lu! Gak jelas tau gak?"

"Trus lo ngapain malem minggu gini di rumah pacar gue? Kalo bukan mau ngapelin Ghe--Astaga!" Gheo memekik heboh."Jangan-jangan Lo kesini karna Alea ya?"

Gara menggaruk tengkuk nya yang tiba-tiba gatal."Gue--Gue cuma mau minta maaf doang kok,"

Ia menyodorkan kantong pelastik dengan logo Apotek pada Gheo.
"Gue mau ganti Inhaler dia yang tadi pagi gak sengaja keinjek."

Gheo tertawa pelan,"Ngapain di ganti coba, bahkan Alea bisa beli sama Apotek-apotek nya kali."

"Ya sebagai rasa tanggung jawab aja,"

Mengangguk-anggukan kepala seolah mengerti,"Nanti ajak jalan-jalan Gar, kalo lo serius mau PDKT mah."

"Idih Siapa coba yang mau PDKT,"

"Alah gak usah malu-malu gitu, di tukung tau rasa lo!" Gheo menonjok bahu Gara pelan,"Lo fikir dikit yang ngincer Alea? Bahkan cowo-cowo Alaska pada ngantri kali,"

"Kenapa lo gak pacaran aja sama Alea?"Gara nampak menantaang yang di balas tawa kecil Gheo.

"Jatuh cinta itu gak pake logika, Tapi saat mata berkata dan mulut bicara. Lo jadi buta."

"Kita temenan udah lama kan? Gue, lo, Ghea, Aila." Gheo berucap.

"Orang bilang, sahabatan lawan jenis mustahil gak ada yang saling jatuh cinta. Gar, cinta itu ada karna terbiasa."

Gheo tersenyum,"Gue terbiasa nyaman sama Ghea. Ahirnya jatuh cinta. Ghea pun begitu."

"Tapi semoga lo gak perlu nyaman ama Aila ya?"

Gara menautkan Alis bingung."Kenapa?"

"Engga takut nya--"

"Loh Gara?" Ucapan Gheo terpotong saat Ghea tiba-tiba bersuara. Gadis yang memakai kardigan abu-abu itu tersenyum hangat.

"Lo ngapain di sini?"

"Mau ngapelin Alea dia," Gheo menyahut membaut Gara mendengus pelan.

"Serius?" Ghea nempak tak yakin.

"Mau minta maaf Ghe, sekalian kasih inhaler yang tadi pagi Pecah." Gara berucap pelan.

"Gak usah repot-repot si sebenernya. Bunda kan dokter hal kaya gitu banyak di rumah."

Tersenyum Gara mengangguk mengerti."Gue boleh masuk kan?"

Ghea tertawa pelan,"Lo fikir? Kaya pertama kali main ke sini aja."

"Dia salting Ghe, mau ketemu Alea."

"Idih!"Gara mendengus malas.

"Masuk aja gih, gue sama Gheo mau pergi soalnya." Ghea berucap mempersilahkan Gara masuk.

"Assalam--"

"Lo--ngapain?"

~•~

Lantunan lagu 'bertaut' milik Nadin Amizah mengalun merdu di kamar dengan nuansa pastel, sang empunya yang tengah duduk lesehan di karpet berbulu tebal tepat samping ranjang dengan Macbook yang ada di pangkuanya. Mata nya menatap fokus pada layar berdiameter 15 inci itu.

"Jepang masuk ke Indonesia--" Ia bergumam mengetikan hal yang ia baca di buku paket yang berada di atas kasur.

"Hirosima dan nagasaki--"

TURTLE (End)Where stories live. Discover now