52. Accusations

3.5K 274 25
                                    

"LO APA-APAAN SI! TINDAKAN LO ITU MASUK KEDALAM DAFTAR KRIMINAL TAU GAK?" Gara berteriak nyaring.

Ia menatap Alea tak percaya, tadi Melati memang menghubunginya. Mengajak nya untuk bertemu di kolam renang outdoor. Membahas masalah pertunangan yang memang tak ia inginkan.

Namun apa yang ia lihat membuat nya begitu terkejut, Alea mendorong Melati hingga gadis itu jatuh ke kolam renang sedalam 2 meter.

Gara merasa bersalah terlebih saat Melati nampak tak bisa berenang, yang menyebabkan dirinya tenggelam.

"Apa?" Alea bertanya dengan nada datar, matanya menyiratkan luka yang begitu terasa.

"Lo nyalahin gue?"

"Trus siapa lagi yang harus di salahin kalo nyatanya cuma kalian berdua yang ada di sini." Jawab Gara. "Dia gak mungkin nyeburin diri dia sendiri."

"Kalo nyata nya emang begitu? Lagian gue juga gak ada alasan buat berurusan sama dia." Alea berujar, ingin melangkah meninggalkan Gara.

"Ternyata lo beneran Antagonis ya Le?"

Langkah Alea harus berheti, saat hati nya terasa nyeri atas perkataan Gara. Ia berbalik, menatap Gara yang terlihat begitu memperihatinkan karna baju nya yang basah.

"Apa lagi Gar? Ayo ngomong!"

Alea terlekeh miris."Apa lagi yang lo mau bilang tentang gue? sebelum gue bener-bener pergi. Mumpung lo masih sempet buat ngelihat si Antogonis ini berdiri."

"Egois!"

Gadis itu berdesis sinis."Iya, padahal baru semalam lo bilang gue malaikat, baru semalam lo puji-puji gue bilang suka, bilang cinta. Tapi hari ini lo malah buat gue patah."

"Apa lagi? Egois? Kekanak-kanakan? Antagonis? Apa lagi ngomong sini di depan gue!" Alea berseru, mata nya berkaca-kaca.

"Gue emang dorong dia. Kenapa? Marah karna calon tunangan lo celaka iya?"

"Trus ini semua salah gue?" Alea bertanya, melangkah hingga berhadapan dengan Gara.

"Salah kalo gue cemburu? Salah kalo gue ngerasa kecewa? Salah kalo gue ngerasa terluka? Salah kalo gue ngelampiasi kekesalan gue? Salah Gar?"

"SALAH LE! lo gak boleh macem-macem sama Melati!" Gara memegang pundak Alea, meremas nya dengan keras.

"Kenapa? Karna dia calon tunangan lo? Karna dia--"

"ALEA!" Ghea berseru menghampiri keduanya, Gadis itu menatap Gara sinis.

"Ke ruang tante Siska ya? Udah ada bunda di sana." Ghea berucap lirih, mengelus rambut Alea lembut.

Tangan nya merangkul sang adik, menarik nya untuk berjalan beriringan. Meninghalkan Gara yang termenung di pinggir kolam.

Demi apa si twing

Alea psikopat ternyata.

Ngerebutin Gara kayanya.

Melati aja yang gatel

Emansipasi wanita, hidup Alea.

Ghea menutup kuping Alea dengan kedua tanya nya, menghalau suara-suara bernada guncingan dari beberapa murid yang ada di koridor.

Berbisik pelan. "Jangan di dengeri."

"Aku gak budek Ge."

~•~

"Ini kenapa?" Anna menyentuh sudut bibir Alea yang memerah, meninggalkan jejak darah yang bahkan sudah mengering di sana.

"Ga papa." Alea duduk di samping Anna, mata nya melirik kearah Melati yang sepertinya sudah sadar karna tadi sempat pingsan.

TURTLE (End)Where stories live. Discover now