34. Kesalahan

3.5K 307 4
                                    

"Banci."

Gara menoleh saat Ghea memanggil nya demikian, mengerutkan dahi bingung. Melirik kearah Aila juga Gheo yang menatap nya sengit.

"Lo kenapa si Ghe? Ada masalah sama gue?"

"Engga, tapi lo ada masalah sama adik gue." Ghea berujar, menatap Gara tajam.

"Sejak kapan si Gar, lo jadi pengecut gini? Berangkat bareng pulang nya adik gue di tinggal sendiri. Lo fikir Alea cewe apaan?"

"Ghe, gue bisa jelasin."

"Mobil lo? Yang lo taro rumah gue kenapa gak di ambil sendiri? Kenapa malah nyuruh pak Budi?" Menatap Gara dengan tatapan sinis.

"Parah si Gar, lo seolah-olah berlaga cinta secinta-cintanya. Tapi orang yang bahkan lo suka. lo tinggalin gitu aja." Aila menyahut. "Satu kesalahan kecil itu, bisa buat noda di hati Alea,"

"Bisa jadi alasan buat dia gak nerima lo, dan perjungan lo sia-sia."

Gheo mengangguk setuju."Emang lo kemana si? Sampe ninggalin Alea gitu."

"Melati nyasar, butuh bantuan gue."

"Emang dia nyasar nya di hutan? Sampe gak ada sinyal buat buka Gps?"

Gara menatap Aila tajam,"Lo kenapa gedek banget si sama Melati, dia punya salah sama lo?"

Aila tergagap,"Ya--Gue cuma gak suka aja lo deket-deket dia, padahal lo lagi pdkt sama Alea."

"Dan dia tau kan? Kalo lo suka sama Alea, masih aja nempel-nempel."

"Lo fikir gue suka?" Gara menyahut.
"Gue juga gak mau. Tapi, rasa tanggung jawab gue sama dia atas amanah Mawar itu gede Ai."

Aila tertawa pelan."Tanggung Jawab, emang lo siapa? Bapak nya! Sekalian aja nafkahin tuh si Melati!"

"Tapi rasa tanggung jawab lo, itu nyakitin hati adik gue Gar."

Ghea menghelanafas pelan, ingatan nya terlempar saat Ia dan Ratu menjemput Alea di salah satu Kedai daerah jakarta selatan.

Sejak masuk mobil hingga sampai di rumah Sang adik hanya diam, bicara hanya bila di tanya. Dan yang membuat nya kesal saat Ratu bertanya di mana Gara? dengan mata berkaca Alea berujar.

"Di tinggal, aku di tinggal sama Gara."

Kepala nya terasa mendidih dengan tangan terkepal, ia hanya menatap Alea yang berjalan menaiki anak tangga satu persatu sembari memeluk akuarium pelastik berisi kura-kura baru milik nya.

"Alea gak pernah nangis karna cowo, bahkan Alea itu gak pernah jatuh cinta sebelum nya. Dia takut lelaki yang dia cinta sifat nya sama kaya papah. Kasar kalo sama dia." Ghea berujar, menceritakan apa yang Marun bicarakan pada nya tentang Alea.

"Banyak cowok yang suka sama dia, tapi untuk pertamakalinya dia mau dekat, ngobrol, sekedar cerita bahkan jalan berdua."

Ghea menatap Gara yang memandang kosong ke arah depan."Dan itu cuma sama lo Gara."

~•~

"Alea!"

Gadis yang di panggil memutar tubuh nya seketika menjadi berlawanan arah, ia berjalan dengan cepat membuat Gara sontak mengejar nya.

"Lo marah sama gue?" Gara meraih tangan Alea, menarik nya untuk tetap berdiri agar tak bisa lari.

"Lo punya salah?" Melepas genggaman tangan Gara dengan kasar. Alea menatap Gara malas.

"Maaf Le."

"Permintaan maaf di terima, silahkan pergi."

"Le?"

TURTLE (End)Where stories live. Discover now