Dealing With The Devil | Chapter 22

10.7K 716 24
                                    

Mitchell - Gallagher's Private Airport, North London, England, UK.

    "Miss Americana finally made her step to the UK."

    Glatea yang baru saja turun dari pesawat pribadinya pun seketika menjerit senang, dan dengan cepat  berlari untuk memeluk pria yang baru saja menggodanya itu. "Theo!"

    Theodore Mitchell, yang melihat satu-satunya sepupu wanitanya itu pun dengan cepat membawa tubuh Glatea kedalam pelukannya. "Hello, Glatea."

    "Ya Tuhan, aku sangat merindukan kamu!" Ujar Glatea setelah melepaskan pelukannya.

    Theo tersenyum, lalu membuka pintu samping pengemudi mobilnya. "Papa sudah sangat merindukan kamu, Glats. Aku seharusnya terbang ke Manchester hari ini, tetapi Papa langsung menghubungiku dan melarangku untuk pergi. Aku pikir karena ada permasalahan di kantor pusat, ternyata karena ada Miss Americana yang datang berkunjung ke negeri milik Queen Elizabeth."

    Glatea tersenyum, "Well, some random bartender in Los Angeles called me Queen of The East. Jadi anggap saja, aku sedang melakukan kunjungan ke sesama Ratu." Jawab Glatea sebelum masuk kedalam mobil milik Theo.

    Sementara Theo yang mendengar itu pun hanya tersenyum, sebelum menutup pintu mobilnya, dan beralih ke kursi pengemudi untuk membawa sepupunya itu kerumahnya. "Aku hampir saja mengira kalau kamu menyuruhku menyetir. Namun tidak lama aku menyadari, kalau stir pengemudi di UK ialah berada di kanan."

    Theo menggelengkan kepalanya seraya terkekeh, "Kapan terakhir kali kamu kesini, Glats? Yang selalu aku temui disini ialah Axel atau Gerald, tidak pernah denganmu. Sepertinya kamu sangat betah di Chicago, hingga tidak pernah berpikiran untuk berlibur kesini."

    Glatea tertawa lebar, apa yang diucapkan oleh Kakak Sepupunya itu ialah benar adanya. Glatea memang tidak pernah pergi berkunjung ke negara ini, apabila tidak bersama kedua orang tuanya. Berbeda sekali dengan kedua Kakaknya yang sering pergi ke negeri ini, walau hanya untuk berkunjung.

    "Mungkin alasan kenapa aku jarang kesini karena aku adalah wanita sendiri, Theo. Kau mengerti maksudku bukan? Aku benar-benar tidak memiliki saudara kandung atau pun sepupu yang berjenis kelamin perempuan. Semua yang aku punya ialah berjenis kelamin laki-laki, jadi aku rada malas untuk ikut berkumpul."

    Theo menaikan satu alisnya, "Tetapi kita tidak akan mengacuhkan kamu, Glats. Kamu sendiri adalah life of the party. Tanpa saudara wanita pun kamu memang sudah berbaur dengan kami semua."

    Glatea terkekeh, "Mungkin setelah ini aku akan lebih sering berkunjung dan ikut dengan kalian semua."

    "That's my sister!"

    "Bagaimana kabar Trevor? Aku pikir dia yang akan menjemputku."

    Theo tertawa mendengar pertanyaan Glatea. "Trevor tidak akan ada waktu untuk menjemputmu, Glats. Pria itu sibuk mempersiapkan diri untuk menjadi Dewan Rakyat disini."

    Glatea seketika membulatkan bibirnya tidak percaya, "Trevor? Menjadi anggota dewan?"

    "Iya. Dan akulah yang harus pusing menanggung semua perusahaan milik Papa."

    "Sial, bagaimana bisa? Trevor tidak pernah mau berhubungan dengan politik di dalam hidupnya bukan?"

    Theo lagi-lagi tertawa mendengar respon dari Glatea, "Ya, memang. Tetapi kamu juga harus ingat bahwa Trevor sangat tidak suka pengkhianatan. Dan pria itu berpikir banyak sekali pengkhianatan yang terjadi didalam parlemen, sehingga membuatnya ingin masuk untuk membersihkannya."

Dealing With The Devil [COMPLETED]Where stories live. Discover now