Dealing With The Devil | Chapter 71

10K 821 66
                                    

"What's your plan for today, Dax?" Tanya Glatea sembari memberikan secangkir kopi hitam kepada pria itu.

    Daxton yang menerima kopi hitam tersebut pun menerimanya, dan menyesapnya. "Aku ada meeting dengan salah satu perusahaan asal Inggris, sehabis itu mungkin aku akan langsung pulang."

    Glatea mengangguk paham, "Berarti akan ada kemungkinan kamu pulang lebih awal?"

    Daxton yang semula berfokus pada tabletnya pun menatap Glatea penuh tanya, "Ada apa?"

    Glatea dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Aku akan pergi nanti"

    "Kemana, dan bersama siapa?" Balas Daxton dengan cepat.

    "Theodore."

    Mendengar itu, Daxton pun dengan cepat mengerutkan dahinya. "Theodore?"

    "Kakak sepupuku. Kamu belum berkenalan sepertinya, sewaktu kita berada di Chicago."

    Berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Glatea, balasan Daxton selanjutnya justru mampu membuat Glatea cukup terkejut. "Pertemuanku nanti adalah dengan perusahaannya, Glatea."

    Glatea seketika melebarkan matanya terkejut, "Perusahaan asal Inggris yang kamu maksud itu adalah Mitchell Energy Group?"

    Daxton dengan cepat menganggukkan kepalanya. "Aku akan ada pertemuan dengannya saat jam makan siang. Kamu kapan akan pergi bersama Theo?"

    Glatea menggigitkan bibirnya. Karena sejujurnya, alasan yang Glatea berikan barusan adalah alasan bualan semata. Glatea memang mengetahui bahwa Theodore Mitchell sedang berada disini sejak kemarin, tetapi Glatea juga tidak mengetahui bahwa alasan Theodore berada disini ialah karena pria itu akan melakukan pertemuan dengan Daxton. Kalau seperti itu kasusnya, Glatea dari awal tidak akan menggunakan nama Theodore sebagai alasan.

    "Glatea?"

    Glatea dengan cepat kembali ke alam sadarnya, ketika wanita itu merasakan tepukan halus pada pipinya. "Sehabis makan siang."

    "Akan kemana?" Tanya Daxton selanjutnya, yang sukses membuat Glatea berdecak pelan, "Aku tidak tau, Theodore hanya mengajakku keluar."

    Membuang napasnya kasar, Daxton pun beralih menatap Glatea. "Aku izinkan, tetapi aku mau kamu sudah berada dirumah saat aku kembali dari kantor."

    Glatea terkekeh pelan mendengar perintah Daxton untuknya. Wanita itu pun mengangguk paham, "I'll be home before you come home, Bubs."

    Daxton lalu tersenyum tipis, "Come here."

    Glatea mengernyitkan alisnya tidak paham, "Huh?"

    "Come here,"

    Melihat Glatea yang masih tidak mengerti juga, Daxton pun berdecak pelan. "Come here, Bubs."

    Walau masih tidak mengerti sepenuhnya, Glatea pun tetap menuruti perintah pria itu dengan berjalan mendekat ke arah Daxton. Dan disaat wanita itu sudah berada tepat disisi Daxton, Glatea pun tiba-tiba dikejutkan dengan tubuhnya yang ditarik hingga kini berada tepat diatas pangkuan pria itu.

    Keterkejutan Glatea pun tidak hanya berhenti sampai situ saja. Karena setelah wanita itu berada diatas pangkuan Daxton, Glatea lagi-lagi dikejutkan dengan Daxton yang tiba-tiba saja memagut bibirnya.

    Pagutan bibir Daxton pada bibir Glatea pun berlangsung dengan cukup lama. Ciuman yang awalnya berjalan dengan lembut kini pun berubah menjadi semakin menuntut. Tangan Daxton yang semula berada pada tengkuk dan pinggang milik wanita itu kini pun sudah beranjak, hingga berada tepat pada area dada milik Glatea.

Dealing With The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang