Dealing With The Devil | Chapter 59

9.9K 731 67
                                    

Glatea menatap terpesona pada pantulan dirinya, yang berada pada kaca rias di depannya. Sebentar lagi acara pemberkatan dari pernikahannya akan segera dimulai, dan Glatea yang semula biasa saja pun berubah menjadi sangat cemas, kala mengingat rencananya yang sebentar lagi akan Ia jalankan.

    Wanita itu lalu kembali memusatkan pandangannya pada pantulan dirinya, yang tampak sangat berbeda dibawah gaun pernikahan berwarna putih yang bermodelkan ball gown, dengan jahitan khas dari sebuah brand ternama, Alexander McQueen.

    Veil sepanjang hampir dua meter yang dijahit dari brand yang sama dengan gaunnya pun turut di persembahkan pada penampilan Glatea malam ini. Lipstick berwarna merah yang dibalut dengan lipgloss bewarna senada pun mampu membuat bibir itu terlihat lebih menantang daripada biasanya. Tidak hanya itu, riasan wajah dan juga eyeliner berbentuk wing liner pun turut serta berandil pada penampilan wajah Glatea malam ini.

    Dan disaat Glatea sedang sibuk memperhatikan penampilannya, tiba-tiba saja pintu kamarnya pun terbuka, dan menampilkan Ibunya yang sedang berjalan mendekat kearahnya. "Dear God Glatea, you looks perfect."

    Glatea tersenyum, "Mama."

    Althea tersenyum, lalu memeluk putrinya itu dari samping dengan hati-hati, mencoba untuk tidak merusak gaun dari putrinya. "Kamu cantik sekali, Glats."

    "I'm just like you on your wedding day, Mama. Bedanya aku tidak memiliki Gabriel yang di dorong diatas stroller, dan berjalan diatas altar."

    Althea terkekeh pelan, "Tetapi kamu masih memiliki seorang Ayah, yang pastinya akan mengantarkan kamu berjalan diatas altar, Glatea. Berbeda dengan Mama, yang—"

    Glatea dengan cepat mengelus punggung tangan Ibunya, "Tidak usah dilanjutkan, Mama. Yang terpenting, Mama berhasil menikah dengan Papa, dan menghasilkan Gabriel, Gerald, dan aku, bukan?"

    Althea dengan cepat menganggukan kepalanya, "Kalian bertiga, dan juga Papa adalah anugrah terindah Mama, setelah Mama ditinggalkan oleh Grandy kalian."

    Glatea tersenyum, "Grandy Anthony dan Granny Sabina pasti bangga melihat Mama sekarang."

    Althea menahan tangisnya, lalu menganggukan kepalanya seraya mengecup singkat puncak kepala anaknya. "Grandy juga pasti bangga memiliki kalian sebagai cucunya."

    "Mama" panggil Glatea berikutnya.

    "Ya, sayang?"

    "Dimana Papa?" Tanya Glatea yang sedari tadi pagi tidak berhasil mendapati keberadaan Ayahnya.

    "Papa kamu sedari tadi memang menghindari kamu, Glatea." Balas Althea dengan senyumannya.

    Glatea menatap Ibunya penuh kebingungan, "Kenapa memangnya?"

    Althea tersenyum, "Papa kamu dari semalam sudah berencana, kalau dia tidak ingin menemui kamu sampai kamu siap berjalan di altar bersamanya."

    "Kenapa Papa jahat sekali?" Jawab Glatea tidak suka.

    Althea terkekeh, "Papa kamu tidak jahat, Glatea. Kamu ingin bertemu dengannya?"

    Glatea dengan cepat menganggukan kepalanya, "Bring your husband to me, Mama."

    "Baiklah, akan Mama panggilkan Papa kamu." Dan setelah mengucapkan itu, Althea Gallagher pun pamit diri, untuk memanggilkan Suaminya.

    Dan dugaan Glatea kali ini sepertinya sangatlah tepat. Karena tidak lama Ibunya pergi meninggalkan kamarnya, pintu kamarnya pun kembali terbuka dan menampilkan wajah dari Alexander Gallagher.

Dealing With The Devil [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang