Dealing With The Devil [COMPLETED]

Dealing With The Devil | Chapter 91

The Gallagher Manor, Barrington Hills, Illinois, USA.

"Perut kamu kian membesar, Glats. Ukurannya hampir sama dengan bola basketku."

Mendengar itu, Glatea yang semula sedang membaca majalah di pinggir kolam renang Manor keluarganya pun langsung menendang tubuh Kakak keduanya hingga pria itu terjatuh kedalam kolam renang.

Sementara Gerald Gallagher, yang tidak siap dengan serangan dari adiknya itu pun hanya berdecak pasrah, ketika tubuhnya kini sudah berada di kolam renang berluaskan 70 meter persegi itu.

"Kamu menjengkelkan selama kamu hamil, Glatea." Kesal Gerald, ketika pria itu sudah berada dipinggir kolam renang.

Glatea yang mendengar itu pun hanya berdecak kesal, "I hate you, Ge."

"I love you more, Glats."

Glatea mencibir mendengarnya. "Dimana Luna?"

"Dirumah kedua orang Tuanya. Dan dimana Daxton?"

Mendengar itu, pergerakan Glatea yang semula sedang membalikan halaman majalah yang ia baca pun terhenti. Wanita itu baru saja tiba di Chicago semalam, untuk melakukan penyerahan jabatan yang akan dilakukan besok Hari di kantornya, Mitchell Green Energy Headquarters yang berada di Chicago. Dan semenjak kepindahannya kesini, Glatea sama sekali tidak mengetahui kabar dari pria itu.

"Glats, aku bertanya kepada kamu, bodoh."

Glatea berdecak kesal mendengarnya, "Dia sedang ada pekerjaan, tidak tau dia bisa datang kesini atau tidak."

Gerald menaikkan satu alisnya, "Really? Pria itu lebih mementingkan pekerjaannya, dibandingkan hari besar Istrinya sendiri?"

"Karena Daxton bukan kamu, yang lebih mementingkan mengikuti pekerjaan kekasihnya dibandingkan mengurus pekerjaannya sendiri."

"Sialan kamu."

"Sudahlah, aku lebih baik berenang, dibandingkan aku harus meladeni kamu." Dan setelah mengucapkan itu, Gerald pun meninggalkan Glatea untuk melanjutkan kegiatan berenangnya.

Tetapi belum sempat Gerald melakukan itu, panggilan dari Glatea pun membuatnya mengurungkan niatannya. "Gerald."

"Tampan."

Glatea berdecak pelan, Gerald yang melihat itu pun terkekeh. "Ada apa?"

"Kamu masih berhubungan dengan Cassandra sampai saat ini?"

Gerald dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Wanita materialistik itu memang sempat beberapa kali datang ke kantorku, dan memintaku untuk menjadikannya kekasihku lagi. Tetapi gila saja. Aku tidak sudi menukar berlian permata seperti Atha untuk tumpukan sampah macam dia."

Glatea tersenyum tipis. Kakak keduanya ini memang tidak akan pernah bisa berpaling dari sahabatnya, sesusah apa pun pria itu mencoba. "Ge."

"Apa lagi?"

"Apa kamu tau, kalau Cassandra berselingkuh dari kamu dengan Daxton?"

Gerald lalu menganggukan kepalanya. "Sudah bukan rahasia umum lagi, Glatea. Tetapi Suami bodoh kamu itu justru selalu mengira, kalau akulah yang menjadi penyebab rusaknya hubungan mereka."

"Kamu tau?" Tanya Glatea penasaran.

"Bukan hal yang sulit untuk menemukan hal seperti itu, Glatea. Suami kamu itu, walaupun dia adalah seorang arsitek, tetapi pria itu sangatlah bodoh dalam hal percintaan. Pria itu hanya menganggap bahwa apa yang benar hanyalah yang dikatakan oleh wanita yang dia cintai, dan yang lainnya salah."