PRE-QUEL : Awal Kisah Cerita Ini di Mulai

276 24 0
                                    

Saat ini Risa sudah duduk di kelas 3 SMP. Risa memakai kaca mata dan terlihat sangat udik di bandingkan teman-temannya, badannya juga terlihat sedikit berisi dibandingkan anak-anak seusianya. Selama SMP, Risa tak memiliki teman karena penampilan Risa terlalu kuno--- katanya. Tapi, Risa senang karena Risa memiliki seseorang yang sedang dekat dengannya. Risa senang kalau laki-laki itu mau menerima segala diri Risa tanpa menuntut hal ini dan itu.

Laki-laki itu sudah duduk di bangku SMA. Tapi, dia seringkali berkunjung ke sekolah Risa karena dia menjadi kakak pembimbing eskul Pramuka di sekolah Risa. Pertemuan mereka benar-benar membuat Risa bersyukur atas hidupnya, Risa senang.

"RISA AMALTHEA!" panggilan itu membuat Risa yang ada di dalam kelas tersentak.

"Siapa?" gumam Risa.

Teman-teman kelas Risa malah menatap Risa sinis, bahkan melontarkan beberapa perkataan yang membuat hati Risa sakit. Risa tak peduli, dia hanya ingin keluar dan melihat siapa yang memanggilnya menggunakan toa.

Saat Risa keluar, dia melihat dari balkon lantai dua kelasnya ada Fahrul di tengah lapangan. Ya, laki-laki yang selama ini ada untuk Risa adalah Fahrul. Laki-laki tampan dengan seribu pesona itu orang yang membuat Risa berdiri tegap setelah banyak orang yang membullynya.

Fahrul yang ada di bawah sana tersenyum manis ke arah Risa. Hal tersebut membuat Risa juga tersenyum manis ke arahnya. Risa tidak tahu apa yang akan dilakukan Fahrul, tapi Risa hanya merasa senang.

"TURUN, RIS! GUE MAU NGOMONG."

Risa langsung mengangguk lalu turun ke bawah menghampiri Fahrul dan segerombol orang yang sudah ada di sana. Risa tidak tahu Fahrul akan berkata apa, yang pasti Risa berharap kalau semuanya kebahagiaan.

"Ris, gue boleh ngomong sesuatu?" tanya Fahrul pada Risa yang ada di hadapannya. Risa mengangguk tanda bahwa dia mengizinkan Fahrul berbicara.

"Ris... Gue tau ini dadakan banget. Tapi di depan banyak orang gue mau ngakuin sesuatu. Sebenernya--" Fahrul menggantungkan perkataannya. "Sebenernya gue suka sama lo, Ris, entah dari kapan. Tapi, gue suka sama lo. Lo mau nerima suka gue?"

Risa tersenyum mendengar penuturan Fahrul. Risa tak menyangka kalau Fahrul akan seromantis ini. Bayangkan saja Fahrul menyatakan perasaan pada Risa di depan banyak orang. Fahrul juga tidak malu dengan penampilan Risa.

"Tapi, Risa-"

"Gue nggak peduli apapun pandangan orang tentang lo, Ris, gue cuman mau lo. Lo mau, kan?" Risa tersenyum lalu mengangguk.

Anehnya saat Risa mengangguk. Siswa siswi di sana malah tertawa begitu pula dengan Fahrul. Fahrul tertawa keras setelah Risa mengangguk.

"Kok pada ketawa? Kenapa?" tanya Risa.

Fahrul menghentikan tawanya. "Ya jelas ketawa lah. Gue nggak nyangka lo bakal jawab. Padahal gue cuman lagi bikin content prank bantuin temen gue."

Deg,

Jantung Risa serasa berhenti berdetak. Rasanya Risa benar-benar sudah tak sanggup menampakan wajahnya lagi sekarang. Risa malu. Air matanya tanpa permisi tiba-tiba terjatuh.

"Gue nggak mungkin suka sama lo, Ris. Penampilan lo aja gini banget, malu lah buat gue ajak jalan," kata Fahrul.

"Kenapa selama ini lo care sama gue?" tanya Risa.

"Ya, karena itu taruhan gue dan temen gue. Nggak lebih."

"Kakak jahat! Risa benci sama Kakak! Sampai kapanpun Risa benci sama Kakak! Inget, Kak, karma nggak mungkin salah datang. Suatu saat Kakak pasti dapet hal itu. Risa akan selalu benci sama Kakak!"

Risa meninggalkan tempat tersebut saat semua orang benar-benar menertawakannya.

"Makanya jangan kegatelan. Kak Fahrul mana mungkin nyangkut di orang udik, ya, nggak?"

"Tau. Buat jadi content prank dan taruhan aja sebahagia itu selama ini."

"Niat awal, sih, seneng karena Kak Fahrul nyatain perasaan. Eh, taunya di kibulin."

Risa kembali meneteskan air matanya. Dia benar-benar menjauh dari tempat ini. Risa sudah benar-benar malu sekarang.

[✓] - FahRisa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang