20. Jawaban Bahagia

73 9 0
                                    

Selamat Membaca!

Jangan lupa happy🌻 Enjoy with mastories!

▪️▪️▪️▪️▪️

"Izinkan aku menyampaikan perasaan nyata tanpa canda."

▪️▪️▪️▪️▪️

"Thank you, Kak," ujar Risa setelah turun dari motor Fahrul sambil memberikan helmnya.

Fahrul tersenyum lalu meraih helm yang diberikan Risa untuk ia simpan. "Sama-sama."

Hari ini, Fahrul dan Risa berangkat bersama. Hal ini terjadi sudah beberapa hari terakhir, mereka sering terlihat berangkat dan pulang bersama seperti hari ini. Kedekatan keduanya pun sudah banyak tersebar ke penjuru sekolah.

Permasalahan foto masa kecil Risa, Risa sudah tidak masalah. Dia sudah bisa menerima masa lalunya sebagaimana dia bisa kembali menerima Fahrul di hidupnya. Mereka kembali dekat meskipun belum terucap hubungan yang lebih lanjut. Tapi setidaknya, Risa sudah berusaha berdamai dengan masa lalu menyakitkannya.

"Balik nanti, mau bareng?" tanya Fahrul.

"Nggak usah, gue ada kumpulan PMR."

"Balik sama siapa?"

"Dijemput supir kayaknya."

"Kalau nggak ada, kabarin gue. Soalnya tadi kata nyokap lo nggak tahu mobilnya lama apa sebentar di bengkel."

Hari ini mereka berangkat bersama memang karena mobil supir Risa yang biasa di gunakan untuk mengantar Risa tiba-tiba mengalami kerusakan sehingga harus di bawa ke bengkel.

"Yaudah, thank you. Gue duluan, ya!"

"Good luck," unar Fahrul sambil menepuk pelan puncak kepala Risa.

Risa yang mendapatkan hal tersebut hanya tertawa. Apa yang dilakukan Fahrul kali ini sudah menjadi rutinitasnya. Risa juga tidak mempermasalahkan hal itu, Risa menyukainya.

"You too," ujar Risa lalu pergi meninggalkan Fahrul yang masih berdiri di parkiran.

Setelah punggung Risa sudah tak terlihat di pandangannya. Fahrul melangkahkan kakinya keluar dari parkiran untuk menuju ke kelasnya. Namun, saat baru beberapa langkah dia berjalan, ada seseorang yang memanggilnya.

"Kak Fahrul!" panggilan tersebut membuat Fahrul menghentikan langkahnya lalu menoleh melihat orang yang memanggilnya.

"Lan, kok baru dateng?" tanya Fahrul.

"Udah daritadi, Kak, cuman tadi mampir ke ruang guru."

"Ngapain?"

"Ngurusin proposal perlombaan Volly sama pembina." Fahrul mengangguk mengerti menjawab ucapan Bulan. "Risa mana? Berangkat bareng, kan?"

"Udah ke kelas."

"Oh gitu," kata Bulan sambil mengangguk-anggukan kepalanya. "Jadi gimana, Kak?"

"Apanya?"

Bulan menghela nafasnya lalu mendecak mendengar jawaban Fahrul. "Masa nggak paham? Jadi kapan gasnya?"

"Belum kepikiran."

"Cepet-cepet, Kak, Risa kayaknya udah berdamai sama hatinya buat nerima Kakak."

"Sok tahu," ujar Fahrul sambil mengacak rambut Bulan. "Sana ke kelas, bentar lagi bel masuk. Belajar yang bener. Good luck!"

[✓] - FahRisa [COMPLETED]Where stories live. Discover now