Epilog

380 15 2
                                    

Tujuh tahun berlalu.

Sore hari ini aku masih berdiri di stasiun. Stasiun Bandung ini sepi tanpa pengunjung.

Daun daun berjatuhan tanpa suara, seolah tidak ingin menganggu kesunyian di telingaku.

Debu berhamburan keluar saat aku duduk di kursi. Kursi panjang dengan cat berwarna cokelat tua yang kelam.

Sudah tujuh tahun berlalu setelah Anton meninggalkanku sendirian. Entah bagaimana kabarnya. Perasaanku mulai tidak yakin bahwa dia akan kembali.

'Bagaimana mungkin seseorang yang sukses di luar sana mau kembali hanya untuk menemuiku'

Sesuatu berkata dalam benakku. Aku sendiri bahkan tidak yakin.

Aku tau aku hanya membuang buang waktu menunggu di sini.
Aku tau aku tidak akan mendengar suara orang pertama yang memanggilku 'jelek'.
Aku tau semua itu.
Aku yang selalu menunggunya setiap hari, tau semua itu.

Tiba tiba...

Daun daun kering yang menghiasi rel mulai berterbangan.
Burung yang tenang mulai pergi menjauh.
Sebuah kereta datang dan berhenti di depan kursiku..
Senyuman mulai terbentuk diwajahku.

Pintu terbuka.
Seseorang keluar dari kereta itu.
Orang yang paling kutunggu akhirnya tiba.
Dia tersenyum dan menghampiriku.

Akhirnya...
Aku tidak lagi sendirian....
....
...
..
.

Paradise on EarthWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu