Sementara, kau pernah berjanji.
Di setiap hari buruk atau hari baik ku. Kamu akan selalu bagian dari cerita hidupku.
Entah, esok, kemaren, dan sekarang.
Hatiku masih menatap. Tentang kamu yang tak pernah mengikari janji.
Hingga hari kepingan kepercayaan ku hancur.
Ketika memilih sementara atau selamanya harus meninggal.
Jika dari awal kita tidak bisa menetap.
Aku tak pernah ingin mengenal namanya jatuh cinta, dengan bunga-bunga indahnya.
Karena aku tak pernah sanggup. Untuk merajut rasa sakit itu.
Yang terlalu indah, dipaksa untuk ditinggal, melepaskan, sulit menghapusnya dari jejak ingatan.
Aku tak ingin menjadikan dia jejak ingatan terdahulu yang pernah sementara menemani.
Aku juga tak bisa memaksanya selamanya bersama, karena dia tak bisa ku ajak pergi bersama.
Dari langkah ku pergi.
Yang ingin ku putarkan, ingin sesaat pada saat itu juga koma, hilang ingatan. Tak ingat masa indah itu. Karena tentangmu tak sanggup ku pilih. Antara sementara atau selamanya.
