Teman Berbagi Surat

16 2 0
                                    

15 tahun lalu,
Ini babak kisah kita.
Antara masa lalu, masa datang, dan masa yang akan datang.

Dulu, kau datang lewat sepucuk surat. Rona bahagia ada pada wajahku saat mengambil surat itu, dari kotak surat depan rumah.

Kau pakai nama samaran, kita tak pernah bertatap muka langsung. Namun kau selalu datang dengan hangat lewat goresan penamu di atas kertas surat.

Setiap lebar suratmu memberi nada cinta. Yang tiap lembar ku baca, ada jantung hatimu berdetak disana.

Di setiap goresan pena suratku. Nadiku selalu berderik tentang namamu. Aku tak sungkan lagi berbagi kisah hidupku.

Untuk dimasa kini, siapapun kamu dibalik goresan pena indah itu. Kau cinta pertama tak pernah ku lupa walau tak pernah ku sentuh.

Potret Waktu Dikata-kataWhere stories live. Discover now