☘️ Chapter__16 ;; Jarak

3.1K 531 15
                                    

MARK benar-benar belum bertemu dengan Haechan. Pikirannya sekarang dipenuhi oleh laki-laki manis yang sudah menarik perhatiannya sejak ia pertama kali melihatnya. Ia jadi lupa bagaimana hari pertamanya datang ke sekolah ini. Ia amat membenci sekolah ini, tapi sekarang tidak lagi. Seharusnya ayahnya membawanya sejak dulu.

Mark sekarang sedang berdiri di dekat jendela kelas. Kegiatan pembelajaran tidak dilakukan karena adanya jam kosong, guru-guru sedang ada agenda rapat membahas tentang ujian akhir dan liburan yang akan didapatkan para murid. Pulang ke rumah masing-masing.

Sebenarnya Mark tidak ingin pulang, tapi dia rindu rumahnya. Dia rindu ayah dan adiknya yang menyebalkan itu, dia juga ingin pergi ke suatu tempat.

"Haechan?"

Di bawah sana ia melihat Haechan yang sedang menenteng sepedanya, ia berjalan ke arah gerbang dan langsung naik untuk mengayuh sepedanya menjauh keluar.

"Kau mau kemana Haechan? Bukankah kau masih sakit? Hahhh___apa kita tidak bisa dekat lagi?"

Setelah melihat Haechan yang menjauh pergi. Mark berjalan mendekati mejanya, ia mengambil selembar kertas dan pulpen miliknya. Ia mulai menggoreskan pulpen itu pada selembar kertas kosong.

BUKK___

Lucas tiba-tiba saja, mendudukkan dirinya di bangku miliknya. Menatap Mark yang sangat serius dengan satu lembar yang berada di atas mejanya, membuat jiwa penasarannya meluap karena itu.

 Menatap Mark yang sangat serius dengan satu lembar yang berada di atas mejanya, membuat jiwa penasarannya meluap karena itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hei bung! Kau sedang menulis apa?"

Mark tidak menjawab, dia menggeser kertas itu agar Lucas tidak dapat melihatnya. Ia kembali melanjutkan tulisannya yang masih ia kerjakan.

"Serius sekali, kau menulis apa? Sampai-sampai aku tidak bisa melihatnya. Kau menulis hal-hal yang aneh ya?" Lucas coba menggoda.

"Bukan urusanmu, sudah sana. Urusi urusanmu sendiri Luc."

"Kenapa kau sensitif sekali akhir-akhir ini. Apa semua ini berhubungan dengan Haechan, kenapa aku tidak pernah melihat kalian mengobrol lagi, apa kau bertengkar dengannya?"

"Tidak."

"Lalu kenapa kalian tidak pernah bertemu lagi, terakhir kali aku melihat kalian. Kalian berdua sangat manis. Awwww lucu sekali, so cute."

Mark menggeleng.

"Itu bukan urusanmu."

"Oh come on Mark, aku ini temanmu. Tidak bisakah kau ceritakan saja sedikit rahasia."

"Tidak."

"KENAPA?! KENAPA?!" Lucas mulai mendrama.

Mark membuang nafas jengah.

"Yang namanya rahasia itu ya rahasia Luc, itu sesuatu yang tidak boleh diceritakan. Paham? Lebih baik kau pergi saja dari sini."

"Aku tidak mau, aku mengantuk. Dan aku ingin tidur di sini. Jika bel berbunyi tolong bangunkan aku. oke bunga."

[05] TrustWhere stories live. Discover now