☘️ Chapter__18 ;; Pulang

2.9K 529 25
                                    

DENGAN keadaan kacau balau serta hati yang begitu nyeri, dengan berat hati Mark melangkah untuk pergi, hanya sementara. Sekarang mereka akan diberikan waktu untuk libur selama seminggu karena ujian telah selesai, untuk menjernihkan pikirannya Mark akan kembali pulang ke rumahnya.

Dengan membawa ransel seadanya, Mark berjalan menjauh dari area sekolah. Ia tidak memberitahu sang ayah jika hari ini dia akan pulang ke rumah, biarkan saja dia sendiri. Mark hanya ingin menyendiri beberapa waktu. Ia menatap jauh ke arah gedung dimana terletak kamar Haechan di sana.

"Aku pulang dulu, jaga dirimu baik-baik."

side of Haechan

Keadaan Haechan semakin memburuk, tubuhnya semakin panas bahkan sekarang ia sampai menggigil. Saat Hendery kembali ke kamar Haechan pada malam itu, ia menemukan sang adik tidak sadarkan diri dengan pakaian yang masih basah. Haechan menolak keras untuk pergi ke rumah, ia mengamuk dan hanya ingin berdiam diri di dalam kamar. Bahkan ia melewatkan ujiannya,  ia akan melakukan ujian susulan.

"Haechan___" seorang menggoyangkan bahu Haechan pelan untuk membangunkannya.

Haechan perlahan membuka matanya yang terasa sangat berat, kepalanya terasa seperti ditindih batu besar, dalam bayangan samar dia melihat seseorang tengah duduk di tepi tempat tidurnya.

"Mark?"

"Haechan__bangunlah sebentar eouh_"

"Mark?"

"Bukan sayang___ini kakak. Sekarang bangunlah makan buburmu dan obatmu."

Dengan hati-hati Hendery membangunkan Haechan dan disandarkannya pada kepala tempat tidur di belakang dengan dilapisi bantal terlebih dahulu.

"Makan ya?"

Haechan mengangguk.

Perlahan Hendery menyendokkan bubur itu ke dalam mulut Haechan walaupun beberapa kali Haechan ingin memuntahkannya. Semua yang masuk ke dalam mulutnya benar-tidaknya terasa tidak enak.

"Kak__"

"ada apa sayang?"

"Bisakah kak Hendery memberikan air pada tanamanku? Pagi ini dia harus minum. Dan letakkan dia di dekat jendela agar bisa terkena sinar matahari."

Hendery mengangguk, ia bangun dan mengambil bunga Haechan di atas meja untuk dibawanya ke dekat jendela, tidak lupa Hendery juga memberikan air seperti perintah yang diberikan oleh Haechan.

"Haechan___"

Hendery berjalan dan kembali duduk di tepi tempat tidur.

"Kau tau apa arti filosofi dari bunga matahari?"  tanya Hendery pada Haechan yang kini tengah melihat kearahnya.

Haechan menggeleng.

Iia melambangkan kesetiaan dan kepatuhan. Karena bunga matahari selalu mengikuti kemana arah sinar matahari, ia akan tumbuh mengarah padanya. Bunga matahari juga melambangkan kebahagiaan dan keceriaan, sepertinya Mark memberikan itu karena melihat kepribadianmu Haechan, bunga itu darinya bukan?"

Haechan mengangguk.

Matanya mulai berkaca-kaca, ia tidak bisa berbohong. Hatinya benar-benar sakit, sebegitu mengertinya Mark memahami dirinya. Bahunya mulai bergetar karena tangis yang dia tahan, Hendery yang melihat hal tersebut langsung menarik tubuh sang adik untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Apa kau tau juga makna lain dari bunga matahari?"

Haechan kembali menggeleng.

"Persahabatan."

[05] TrustWhere stories live. Discover now