🌹12.Park Siblings

2.2K 303 9
                                    

Chaeyoung duduk tak nyaman di kursinya. Dirinya yang dikelilingi para petinggi dan staff profesional sendirian tanpa membernya membuatnya gugup. Jarinya tak henti bergerak di atas meja.

"Dalam dua hari kami akan kembali mengumumkan solo Rose di antara bulan Februari dan Maret. Tanggal masih belum dapat dipastikan tapi kami akan menghitungkan nya lagi." Mendengar akhiran kalimat yang menggantung itu membuat Chaeyoung tak jadi menarik ujung bibirnya.

"Kami memutuskan untuk mengambil Gone dan On The Ground sebagai main title dari Single Album -R-." jelas seorang pria berbalut kemeja putih.

Tubuh Chaeyoung membeku, "Single ?Maaf, bukankah selamaini kita bekerja untuk sebuah Mini Album? "

Kepercayaan diri Chaeyoung di awal ia memasuki ruangan ini sirna sudah. Ia berharap setidaknya lima dari dua puluh lagu yang ia ciptakan akan terpilih, tapi nyatanya tidak sama sekali.

Usahanya selama ini serasa dibuang sia-sia. Hatinya terasa berat mendengar ia hanya akan mengeluarkan single album yang mungkin akan  hanya memiliki satu sampai dua lagu saja.

Ini semua bukan hanya tentang dirinya. Bagaimana dengan penggemarnya yang sudah menunggu lama? Perasaan dan reaksi apa yang akan mereka berikan ketika ia sudah menyuruh mereka untuk menunggu lama dan ia hanya bisa memberikan mereka dua lagu. Chaeyoung merasa bersalah.

Perempuan itu ingin marah dan mengungkapkan seluruh kekecewaannya pada pimpinan nya secara langsung. Memakinya jika bisa. Namun tidak ada  yang keluar dari mulut gadis itu. Waktu seakan berhenti begitu saja.

"Ya, kami tahu apa yang kau maksud, Rose-ssi. Namun setelah kami melakukan beberapa meeting yang lalu kami pikir untuk memberikan lagu yang terbaik dari yang lainnya. "

"Tidak, kalian sama sekali tidak mengerti maksudku." batin Chaeyoung. Lidah gadis itu berubah kelu. Musik adalah hidupnya. Gadis itu tidak bisa menjalankan hidupnya tanpa lagu-lagu tersebut.

Mereka bahkan tidak memberikan credit sama sekali padanya. Nama Chaeyoung hanya tercantum pada penulisan lirik. Padahal gadis itu selalu menjadi yang paling aktif mengerjakan Album nya.

Gadis itu melakukan semuanya sendiri. Dari instrument, konsep, dan bahkan bentuk fisik album. Sebagai perempuan yang perfeksionis Chaeyoung turut turun tangan pada semua proses pembuatan.

"Dan untuk masalah dating mu. Rose-ssi, kau tahu betul konsekuensi pada masalah ini bukan? Beberapa hari yang lalu kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak Dispatch. Mereka memiliki bukti kau dan Jungkook BTS berkencan."

 "Kau seharusnya tahu hari ini akan datang dan kau harus mempersiapkannya. Kami tidak pernah menuntutmu untuk tidak berkencan. Ini sebuah bom waktu. Apalagi berkencan dengan salah satu anggota boygroup yang begitu besar." Chaeyoung meremas dress yang ia kenakan.

"Park Chaeyoung, debut solo mu akan terasa seperti rollercoaster. Aku harap kau dapat melewatinya dengan baik." tukas pimpinannya.

SWeet*staY💋

Semenjak meeting terakhir nya Chaeyoung menjadi tidak begitu bersemangat dengan debut solo nya. Gadis itu tentu menangis dipelukan kakaknya, Alice.

Terbesit sebuah pikiran mungkin ini semua tidak akan terjadi jika ia tidak terus merengek tentang debut solo nya.

Gadis bermarga Park itu juga sangat merindukan Jungkook. Kekasihnya itu memang sedang sangat sibuk dengan pekerjaan. Sudah dua minggu mereka tidak bertemu dan jarang berkomunikasi.

Belum ada kata-kata yang keluar dari Chaeyoung. Walau mungkin jika saja ada Jungkook di sisi nya ia tidak akan terlihat seburuk ini dengan kantong mata yang besar dan bengkak. 

Sweet Stay [JJKxPCY]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα