9

565 80 10
                                    

.

.

.

Yoongi menatap Hoseok dan uang di depannya secara bergantian. Hoseok mendengus pelan melihat reaksi Yoongi. Ia beranjak hendak meninggalkan Yoongi yang masih bingung.

"Hei, kau! Kau jelaskan sekarang, apa maksudnya ini," ujar Yoongi sembari menarik tangan Hoseok.

"Itu bayaran untuk uangmu selama ini. Terima kasih sudah membantuku. Sudah?"

Entahlah. Yoongi tidak paham dengan kelakuan Hoseok sekarang. Dan ini baginya seperti bentuk merendahkan dirinya. Bahkan diberi uang sekoper pun, Yoongi tak berniat untuk menerimanya. Dia hanya ingin membantu orang yang menarik hatinya ini.

Hoseok melangkah santai. Sekarang urusannya dengan Yoongi selesai. Tinggal dengan Suho.

"Suho, boleh aku minta bantuanmu?"

Suho yang begitu menggebu segera mengiyakan pertanyaan Hoseok.

"Aku ingin pinjam uangmu. Aku akan mengganti secepatnya. Boleh?"

Uang yang dia pakai untuk membayar utangnya pada Yoongi tadi ia pinjam dari Suho. Dua hari lagi ia gajian. Ia akan mengganti uang Suho. Lalu menyelesaikan drama bodoh ini. Dia tidak ingin terseret dalam hal apapun.

.  .  .

"Ini. Terima kasih sudah meminjamkannya padaku."

Suho tersenyum saja. Sudah pasti dia akan membantu kekasihnya ini. Ia menatap Hoseok yang tampak menarik napas dalam-dalam.

"Aku ingin kita berakhir saja, Suho-ssi."

Netra Suho rasanya ingin melompat keluar. Suaranya tercekat. Air mukanya menjelaskan keterkejutannya. "Kenapa Hoseok?" Tanyanya pelan.

"Aku tidak ingin berhubungan dengan siapapun sekarang ini. Maaf aku menyakitimu. Tapi sungguh aku mau kita tidak punya hubungan apapun."

Hoseok memutar tubuhnya berbalik.

"Jika kau ingin membenciku karena hal ini, kupikir aku layak menerimanya. Selamat tinggal." Hoseok pergi, meninggalkan Suho yang masih tak percaya.

Hoseok melenggang begitu saja. Tidak, dia tidak menangis.

'Kalian menganggap ku penjahat, jadi biarkan aku mewujudkannya.'

.   .   .

Hoseok segera menyelesaikan pekerjaannya. Kali ini dia mendapat pekerjaan lain selain di supermarket. Ia bekerja lebih ekstra untuk pengobatan Jiwoo.

Ia bekerja paruh waktu di kafe sekarang. Hoseok tengah menyuci piring. Ia harus buru-buru. Nanti dia bisa ketinggalan bus untuk pergi ke supermarket tempatnya bekerja.

Hoseok berlari menuju halte terdekat. Masih terengah, dia segera naik bus yang berhenti tepat di depannya. Hoseok memastikan dia tidak berkeringat banyak. Bisa-bisa pengunjung supermarket merasa terganggu nanti.

Yoongi memutuskan untuk menjenguk Jiwoo. Dia yakin Hoseok tengah bekerja dan meninggalkan Jiwoo sendirian.

Jiwoo yang tengah membaca buku terkejut karena kehadiran teman kakaknya itu.

"Kak Yoongi!" Refleks dia memeluk Yoongi. Dia kangen. Dan sekarang Yoongi datang menemuinya.

"Kok nggak pernah datang kesini lagi kak? Jiwoo kangen."

"Hehe, maaf Ji. Sibuk di sekolah soalnya. Kakakmu belum pulang, kan? Biar kakak temani." Jiwoo mengganguk senang. Dia senang tidak sendirian saat ini. Dan lihat cemilan yang dibawa Yoongi padanya.

Can't Take My Eyes Off YouWhere stories live. Discover now