8

551 79 16
                                    

Hai, kalian. Sebelumnya maaf banget kalo ini lama update. Baru kelar UTS soalnya.

Maaf gak bisa balasin komen kalian satu-satu. Tapi itu lucu, beneran. Ada yang meet up, ada yang saling bales-balesan. Makasih ya udah nimbrung ke sini >_< jadi rame, deh.

Oh iya, makasih juga buat saran kemarin soal chat kawanku. Tepat sehari setelah aku update cerita dan curhat tentang itu, besoknya dia chat aku duluan.  Kaya apa gimana gitu. Padahal aku udah mikir, mau bahas apa ya? Pas kumpulin niat, eh dichat lebih dulu sama dia. Wkwkwkkwkwkwkkwk.

Seneng bet euy. Kalian yang kangen sama kaya aku kemarin, semoga kangennya cepat terbales ya.


Seperti biasa, semoga hari kalian baik ya :')


.


.


.


Hoseok menyalakan musik dan mulai menari. Ia berada di studio dance sendirian. Matanya memfokuskan pada pantulan dirinya di cermin. Terbawa emosi, ia semakin mengeraskan hentak gerakannya. Ia mulai merasakan sakit, namun ia tetap melakukan tariannya dengan keras. Semua hal memenuhi pikirannya. Memburu menghantamnya, ia tak terkendali. Napasnya memberat. Perlahan, tubuhnya terhuyung, kepalanya berat dan dia ambruk seketika.

Netranya mengerjap perlahan. Hoseok melihat ke sekelilingnya. Ini UKS, siapa yang membawanya ke sini?

"Kalau tidak kuat jangan paksakan dirimu." Hoseok menoleh cepat. Taehyung? Hoseok segera bangun dan menerima sodoran air darinya. Hoseok meneguknya cepat. Ia melempar pandangannya ke arah lain.

"Kau membawaku ke sini?" Ucapan Hoseok dibalas anggukan Taehyung. Taehyung tak sengaja melihat keadaan ruang studio. Ia memang tengah merencanakan melihat Hoseok latihan. Namun sampai disana, justru ia melihat Hoseok tergeletak dengan dentuman music yang masih terputar.

"Terima kasih," ujar Hoseok ketus. Ia tidak tau ingin mengatakan hal apapun. Mengingat Taehyung yang pernah membully-nya dulu, ia tidak enak untuk mencoba dekat dengannya. Keduanya terdiam lama. Lalu Taehyung mendekati Hoseok.

"Kau masih menghindariku? Perkara kejadian saat hari pertamamu sekolah?" Hoseok melempar tatapan datarnya. Sebenarnya tanpa ditanya pun dia sudah seharusnya tau. Taehyung mendekatkan wajahnya kepada Hoseok. Hoseok memundurkan kepalanya sedikit. Ia dapat merasakan napas Taehyung menyapu kulit wajahnya.

"Aku harus bagaimana ... agar kau memaafkanku?" Hoseok menatap Taehyung tak percaya. Tapi sebelum mencerna ucapan Taehyung barusan, tolong perbaiki posisi mereka saat ini. Ini ... sangat ambigu.

"Hyung," panggil sebuah suara. Keduanya tersentak dan menoleh ke arah pintu UKS. Jungkook berdiri di sana. Entahlah dia memperhatikan kegiatan mereka berdua atau tidak. Ketiganya menjadi kikuk seketika. Terutama Hoseok. Apa iya Hoseok datang ke sekolah ini hanya untuk menjadi perusak hubungan orang lain? Kenapa? Apa dia menginginkannya?

"Ah, Jungkook ada apa?"

"Taetae hyung mengabariku kalau kau terjatuh di studio tadi. Dan aku datang ke sini untuk memastikan kau baik atau tidak."

"Aku baik-baik saja. Aku akan pulang." Hoseok beranjak dari tempatnya, merapikan seragamnya dan berjalan menuju pintu. Ia menoleh ke arah Taehyung sebentar.

"Terima kasih. Aku juga sudah memaafkanmu," ujarnya lalu pergi.

. . .

Sementara Yoongi cukup khawatir saat tau kabar dari Taehyung. Sebenarnya dari Jimin saat dia tengah membaca pesan dari Taehyung. Namun Jimin sedang tidak peduli. Yang dia pedulikan saat ini yaitu Yoongi sedang bersamanya. Ia perlu menghabiskan waktu bersama Yoongi.

Can't Take My Eyes Off YouWhere stories live. Discover now