15

192 26 8
                                    

Okeey, lanjoot

.





.








.










Yoongi sedikit terkejut melihat pesan Hoseok yang dia kirimkan saat subuh tadi.

'Bagaimana jika pada akhirnya, kita akan berakhir menyedihkan?'

'Entahlah, seperti ada perasaan yang merasuki ku belakangan ini. Seperti ingin bertahan, tapi di satu hal lain aku lelah.'

'Bagaimana jika pergi?'

'Pulang.'

Yoongi hampir tak bisa percaya dengan matanya kali ini. Apa ini? Maksudnya apa? Seketika terbersit sebuah pemikiran buruk di otaknya.
Apa Hoseok kali ini pergi menghabiskan waktu di pemakaman lagi? Jika ya, Yoongi sanggup menemaninya sampai ia bosan.

Tapi apa yang anak itu lakukan sekarang? Buru-buru Yoongi membalas pesan itu.

'Kau dimana? Katakan saja, aku akan menemanimu.'

Tak tahan dengan tak ada balasan, Yoongi nekat saja meneleponnya.

Tidak diangkat.

'Hoseok, ku mohon angkat telpon ku.'

Yoongi berlari menghambur ke kelas, menyambar tasnya yang berisi kunci mobil. Dia putuskan untuk mencari Hoseok sekarang.

"Oik, kemana?" teriak Taehyung saat melihat Yoongi terburu-buru.

"Mencari Hoseok. Susul aku nanti," tegasnya.

.   .   .

Yoongi menjambak kasar rambutnya saat tau dia tak menemukan Hoseok di columbarium. Ia memutar otak, dimana ia bisa menemukan Hoseok.

Di rumah? Di pantai? Di mana?

Entah langkah apa membawa dia memutuskan untuk pergi ke apartemen Hoseok.

Yoongi buru-buru meninggalkan mobilnya di basemen. Bergegas naik lewat lift, Yoongi menghampiri flat bertuliskan 018 di depan pintu. Ia memencet bel berkali-kali.

Merasa terganggu, seorang tetangga kamar sebelah menghampiri Yoongi.

"Ku pikir tidak ada orang di sini. Sudah dari kemarin sore aku tidak melihat siapa pun di sini."

Yoongi mencoba memasukkan pin. Benar saja. Hoseok belum mengubah apapun dari sini. Yoongi menghambur masuk. Tidak sampai ia sedikit berteriak melihat Hoseok di bathtub merendam dirinya dengan pergelangan tangan yang tersayat dan mengeluarkan darah.

Air di bath tub sudah keruh karena darah yang masih mengalir dari kedua pergelangan tangan Hoseok. Ia merendam dirinya sembari memegang sebilah pisau. Bibirnya sudah membiru. Ia akan mati kedinginan.

Yoongi kalut. Ia menarik Hoseok keluar dari bath tub. Memukul-mukul pipi Hoseok agar dia sadarkan diri.

"PANGGIL AMBULANS!" Teriaknya dari dalam rumah, berharap tetangga tadi mendengarnya. Yoongi menelepon Taehyung segera.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: May 17 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Can't Take My Eyes Off YouOnde histórias criam vida. Descubra agora