6

601 79 45
                                    

Hai gaes.


Maaf untuk typo ;')





Belakangan ini Hoseok tampak tidak mengikuti kegiatan ekskulnya. Ia tampak menghindar. Sejak kejadian kemarin, ia memutuskan menjaga Jiwoo lebih baik. Ia tidak ingin menghabiskan waktunya lebih banyak di luar.

Tepat seperti sekarang, ia sedang dicecar oleh anggota klub dance. Meminta Hoseok mengajari mereka untuk gerakan tarian yang baru.

"Kak, tolong sebentar saja," pintanya. Hoseok mengeraskan hati. Tidak, Jiwoo lebih penting sekarang.

"Setidaknya kakak beri tau alasannya pada coach Taemin. Tidak mungkin kakak terkesan menghindar begini. Tidak baik, kak." Ucapan itu membuat Hoseok mematung. Bagaimana bisa dia memberi alasan perihal menjaga adiknya yang sakit keras sekarang?

"Dia ikut aku untuk suatu urusan. Sampaikan maaf pada coach Taemin," sanggah suara itu. Hoseok menoleh dan melihat Yoongi datang menghampirinya. Siswa klub dance itu manut saja. Ia berjalan meninggalkan Hoseok dan Yoongi. Yoongi menolongnya lagi kali ini.

"Terima kasih, Yoon. Aku harus pulang."

"Aku ikut." Hoseok menatap Yoongi tak yakin. Yoongi menggerakkan dagunya memberi kode untuk pergi. Hoseok menarik napas pasrah.

. . .

"Eh, ada kak Yoongi?" tanya Jiwoo saat melihat Hoseok sudah kembali diikuti seseorang lagi.

"Apa kabar, Ji?" sapa Yoongi dan melihat Jiwoo yang terbaring di ranjang. Tangannya diinfus dan wajahnya pucat. "Jiwoo udah makan siang?"sela Hoseok sembari meletakkan tasnya. Jiwoo menggeleng.

"Seperti biasa, kak." Hoseok mengangguk mengerti dan mencoba merogoh kantongnya. Mungkin cukup untuk membelikan bubur dan sup hangat hanya untuk Jiwoo. Jatah makan siangnya sepertinya tidak ada untuk hari ini.

"Apanya yang seperti biasa, Hoseok?" tanya Yoongi saat melihat raut wajah Hoseok. Hoseok menggeleng cepat. "Aku harus membelikan makan untuk Jiwoo."

"Aku saja yang pesankan."

"Yoon..."

Bukan mendengarkan, Yoongi malah sibuk sendiri dengan ponselnya. Lalu menatap Hoseok datar. "Makanannya akan tiba sebentar lagi. Kau duduk saja."

Hoseok mematung. Ia tak habis pikir dengan si Min Yoongi ini. Semudah itu dia menekan 'pesan makanan' seperti itu? Mau berapa banyak lagi utang yang harus ditumpuk Hoseok ke dia?

"Kemarin Jiwoo terlihat baik, kenapa sekarang berbeda?" kini dua insan itu sibuk bercengkerama, mengabaikan Hoseok. Hoseok memijit pangkal hidungnya. Entah apalagi yang akan Yoongi lakukan.

Lihat, sebenarnya siapa yang jadi kakaknya Jiwoo di sini?

. . .

"Aku memesankan sup tadi. Jiwoo harus habiskan." Yoongi memberikan sebuah mangkuk dengan isi sup pada Jiwoo. Jiwoo tersenyum senang. "Kak Yoongi, terima kasih untuk makanannya."

"Iya. Sekarang makan yang banyak. Hoseok, kau juga. Kau tidak makan siang tadi, kan?" Hoseok menurut saja. Ia tidak ingin membahas banyak hal untuk sekarang. Sudah cukup dia bingung karena kelakuan Yoongi padanya.

Yoongi menatap wajah Jiwoo yang tertidur. Tadi Hoseok sudah pergi berangkat kerja dan meminta Yoongi untuk kembali. Namun Yoongi masih berada di sana. Ia melihat tubuh Jiwoo yang perlahan menggeliat. Ia memposisikan diri lurus menghadap atas. Perlahan, netranya terbuka.

Can't Take My Eyes Off YouWhere stories live. Discover now