28 | Then I Lost All of You

456 101 200
                                    

Natal berlalu, pula dengan bulan dan waktunya yang sama terikut berlalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Natal berlalu, pula dengan bulan dan waktunya yang sama terikut berlalu. Meninggalkan itu semua refleksi bayang kerut merut masa lalu yang menampar mereka dengan kenyataan sesungguh — sesungguhnya mereka lagi mengais kebaikan dari Tuhan. Biar selamat dunia akhirat, maka dari itu mereka harus tetap berkhidmat.

Saban waktu Rudolph harus mondar-mandir dari kediamannya yang terpencil menuju Departement van Oorlog dan pangkalan militer yang berada di Cimahi—sebelah barat kota Bandung guna mengurus divisi infanteri yang dipimpinnya. Beberapa strategi dan persenjataan yang mumpumi dipersiapkan sematang mungkin.

Bedebah, sialan! — Kalau Rudolph diperizinkan untuk mengumpat, tentu ia akan lakukan dengan semarak. Dia lelah. Betul-betul lelah. Kantung matanya turut jadi menghitam, disebabkan ia jadi memiliki waktu tidur yang kurang. Matanya juga tampak lebih sayu dari sebelumnya.

Dan bukan hanya hal itu. Keluarganya — tempat sejatinya ia berpulang, rumah yang sesungguhnya, tri haur kepunyaannya, juga turut ia pikirkan bagaimana nasib mereka kelak. Jelas Rudolph tak mau mereka kenapa-kenapa. Mereka itu adalah tempat dimana jiwa sejati Rudolph bersemanyam. Kalau mereka tanggal ... tak usah ditanya lagi bagaimana Rudolph nanti.

Jepang sudah kuasai Balikpapan dan Banjarmasin. Malaya — Negara jajahan Inggris itu juga tak luput berhasil Jepang kuasai. Inggris telah menyerah dan kejadian tersebut menjadi salah satu penyerahan diri terbesar tentara Britania dalam sejarah. Bukan tak mungkin Pulau Jawa tak akan terjamah, bukan?

Mewarna awal dari tahun 1942 cenderung mengkhawatirkan untuk keluarga mereka. Mungkin, bukan hanya mereka. Tapi juga untuk seluruh kaum feodal yang tertinggal di ini tempat. Cuma dapat berdiam diri, menyepi bersama-sama dan tak ada satu pun dari mereka yang berani keluar rumah.

Dan akhir bulan Februari 1942, Rudolph dihadiahi satu tugas baru. Memimpin pertempuran di Laut Jawa untuk yang kedua kalinya.

Rudolph terima itu tugas. Tentu ia tak bisa menolak. Dengan berat hati ia terpaksa meninggalkan itu tri haur miliknya dalam tempo waktu yang cukup lama.

"Anne, jangan nakal lagi, ya! Kalo Anne nakal, biar nanti Papa pinta Tuhan untuk hukum Anne. Paham? Jangan buat mama dan Anna repot," berucap Rudolph sebelum lekas pergi jauh. Dalam-dalam dipandangnya kedua iris coklat gelap anaknya itu, tempat dimana asal kerupawanan durja daranya itu kerap terpancar. Tatapan Rudolph ketika jatuh di mata anaknya, ada semacam damba tersirat disana agar itu netra bisa ia jumpa lagi di hari kemudian.

Rudolph betul-betul menyayangi anaknya yang kelewat badung satu ini. Rasanya, sekarang ia sangat betul menyesal dahulu sering bersikap sebegitu sempit hati kalau lagi menghadapi Anne sebab prinsip hidup yang mereka jalani kerap berbeda. Sangat jauh dari yang Rudolph harap.

[Lacrimosa]; Dara-Dara RuntuhWhere stories live. Discover now