°·. · ✦ ·* . • · •. ✶˚ . ·*✧* ˚ · . ·* . ✵. ✧✵ .· ✵ ✫˚ · · . ·✦ ˚ · . ⊹ · . * .. . °
ANN WITH AND A AN E
[ a story by @artyque ]Music by
Franz Schubert;
ᴺᴼᵂ ᴾᴸᴬᵞᴵᴺᴳ
S E R E N A D E
₀.₄₀ ──○─────────── ₃.₄₀
ᴠᴏʟᴜᴍᴇ: ▐ ▐ ▐ ▐ ▐ ▐▐▐▐▐Harmonisasi Era Romantika
𝖆 𝖗 𝖙
Anna berdecak seorang diri dalam salah satu pelataran toko milik orang berkebangsaan Tionghoa. Gusar meneriak tiada ampun, kemana pula papa dan duplikat dirinya? Tiada mungkin bila mereka. kembali ke rumah dahulu bukan? Tiada mungkin pula mereka melupakan Anna seorang.
Berdiam diri berusaha menikmati kidung elegi membalut Dirgantara Batavia. Dinaungi surya yang binarnya kian meredup dihalang mendung. Juga pun macam itu, agahnya masih setia menelisik tiap manusia berlalu di tempat dimana ia berpijak. Barangkali matanya menemukan papa dan kembarnya.
Lima belas menit.
Dua puluh menit.
Sial! Tiga puluh menit pun berlalu cepat.
Usai sudah harapnya. Bumi Batavia mulai memburai air hujan. Bodoh! Dara itu mengutuk kebodohannya sendiri. Seharusnya sejak awal jika begini akhirnya, lebih baik ia kembali ke rumah seorang diri.
Lalu apa yang harus diperbuat kini?
Menarik nafasnya dalam - dalam. Ia memutuskan kembali ke rumah. Sendirian. Ntah jika nyatanya Papa dan kembarannya masih ada di sekitar sini, ia tak peduli.
Yang jelas ia ingin kembali dari bingar lekungan langit Batavia. Langkahnya mantap menelusuri saban jalan yang dilalui, kendah langit mulai kelabu. Ia tiada peduli lagi.
Dan lagi curah hujan kian deras menghujam, pun penghuni Bumi Batavia mulai berserak memenuhi altar pertokoan hanya untuk sekadar berteduh. Atau beberapa menerjang butiran air itu, termasuk dirinya.
Terlalu sibuk meruntuk papa dan kembarnya, sampai tiada sadar dara itu, seseorang menarik tangannya. Membawanya menerjang derasnya harmoni hujaman tetesan air.
༻✦༺
Joahn membawa gadis itu — Anna, menuju penginapannya. Setidak-tidaknya memberi tempat berteduh untuk sementara waktu tiada salah. Walau pakaian yang mereka kenakan terlihat basah akibat perjalanan mereka tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lacrimosa]; Dara-Dara Runtuh
Historical Fiction[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❬ 𝗛𝗶𝗻𝗱𝗶𝗮-𝗕𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮, 𝟭𝟵𝟮𝟳 ❭ Tiap garis hidup itu punya aksara masing-masing yang membikin itu hidup mau hitam atau putih (atau mungkin abu-abu, barangkali) Cakrawala kemanusiaan terlalu meliuk menyucikan insani. S...