19.

9.5K 896 34
                                    

Sore di hari yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore di hari yang sama... Heazel menaiki lift untuk sampai di apartement adiknya itu.

Adik yang menurutnya sekarang benar-benar bodoh, lebih bodoh dari dirinya yang dulu.

"Harus banget emangnya lo ikutin jejak gue yang dulu? Nyesel baru tau rasa," desisnya tepat saat pintu lift itu tertutup.

Lantai 15 adalah letak apartement Dicky. Heazel mencari nomor 31 tepat di bagian paling pojok kanan.

Tanpa menunggu lama, pria itu menerobos masuk begitu saja, tanpa mengetuk atau pun membunyikan bel.

Dia melihat adiknya itu yang termenung duduk di sofa, sesekali menghela napas berat.

"Ehem!" Deheman Heazel menarik perhatian Dicky.

Dicky berdiri dan langsung menghampiri Heazel. "Araxi pergi, dia–"

"Gue udah tau, kan gue bilang juga apa... Cepet atau lambat, semua juga ketauan. Sekarang see apa yang lo dapet? Araxi pergi dan lo sama cewek yang nggak ada harga dirinya itu?"

Entah mengapa, mendengar Heazel yang menyebutkan Michelle adalah perempuan tidak ada harga dirinya, Dicky tidak merasakan apa pun, dia merasa seperti....

Yang diucapkan Heazel adalah fakta kebenaran.

Dicky mengusap wajahnya kasar, dia berjalan ke sana-ke mari memikirkan bagaimana dirinya tanpa Araxi. "Gue ha–"

"Lo dipecat," potong Heazel.

Dicky mengerutkan keningnya bingung. "Pe-pecat? Maksud lo?"

"Yah, lo gue pecat dari kantor. Reyhan udah gue hubungin, dia ngedukung gue buat mecat lo," jelas Heazel.

Reyhan adalah kakak sepupu Heazel dan Dicky. Reyhan adalah pemilik perusahaan yang sekarang dijalankan oleh Heazel. Reyhan sendiri berada di Belanda karena pusat perusahaan terbesarnya berada di sana, sedangkan yang di Indonesia adalah cabang pertamanya.

"What the–"

"Gue nggak basa-basi, hari ini juga lo beresin semua barang-barang lo yang ada di kantor." Heazel menjeda perkataannya sebentar, "Aset lo yang dari perusahaan juga udah diambil alih Reyhan. Mobil, rumah, dan apartement ini semua bukan punya lo lagi."

Heazel hendak pergi dari sana, namun dia mengatakan sesuatu. "Satu lagi, semua kartu lo udah di-blockir."

Dicky terdiam di tempat mendengar semua itu. Kenapa jadi seperti ini, dirinya menjadi orang tidak punya apa-apa secara mendadak.

"Argh! Sial!"

Bugh!

Tembok di samping menjadi pelampiasan emosinya.

Bukan tanpa alasan Heazel dan Reyhan memecat serta mengambil alih seluruh aset Dicky. Itu hanya sebagai hukuman karena Dicky sudah melakukan kesalahan yang cukup besar. Mereka melakukan itu juga, untuk menguji Michelle, bagaimana dia jika mengetahui Dicky sudah tidak mempunyai sepersen harta dan benda apa pun.

My Aunt My Hero [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang