12.

8.7K 941 35
                                    

Ini sudah jam sepuluh malam dan Agatha belum juga kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah jam sepuluh malam dan Agatha belum juga kembali. Valent sudah menghubungi Vanya, tetapi tidak ada jawaban, terkahir justru nomor kakaknya itu tidak bisa dihubungi.

Valent berjalan ke sana ke mari, cemas memikirkan Agatha, biasa jam sepuluh gadis kecil itu sudah tertidur.

"Tuhan, ke mana Vanya bawa Agatha pergi, kenapa sampe jam segini belum balik juga," gumam Valent.

Tin!

Suara klakson mobil membuat hatinya hilang cemas, dengan cepat dia menghampiri Agatha yang baru saja turun dari mobil bersama Vanya.

Valent langsung menggendong Agatha, terlihat kalau dia sudah mengantuk.

"Sorry, kemalaman balikin Agatha, tadi dia main ke apartement gue dulu, terus kayaknya dia kecapean gue ajak jalan-jalan di mall."

Valent hanya mengangguk. Tanpa basa-basi dia masuk ke rumahnya sambil menggendong Agatha, tanpa mengucapkan apa pun pada Vanya.

Sejujurnya, Valent tidak suka Vanya memulangkan Agatha semalam ini, memang masih jam sepuluh, tetapi untuk anak seumuran Agatha itu sudah sangat malam, ditambah besok Agatha harus sekolah, tidur yang kurang akan membuat tingkat konsentrasi seorang anak berkurang.

Vanya menatap kesal saat pintu rumah Valent tertutup rapat dan terkunci. "Dih, najis! Nggak tau terima kasih, gue udah bawa Agatha jalan-jalan, beliin mainan banyak."

Tanpa ingin berlama-lama, Vanya langsung pergi dari sana.

Dengan hati-hati Valent membaringkan tubuh mungil Agatha di atas ranjang, dia juga membuka sepatu, serta seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya.

Valent menaruh semua mainan yang Agatha dapat dari Vanya di samping meja belajar.

Dia langsung keluar kamar Agatha, mengambil air hangat ditaruhnya dalam baskom besar dan handuk kecil, dia mengelap seluruh tubuh Agatha, memaikannya piyama tidur.

Valent tersenyum sambil mengusap lembut rambut ponakannya itu. "Seneng, ya bisa ketemu mama dan jalan-jalan seharian, dibeliin mainan banyak juga."

Tanpa sadar, setitik air mata jatuh dari pelupuk matanya. "Maafin aunty, nggak pernah beliin Agatha mainan sebanyak itu, jarang ajak Agatha jalan-jalan." Valent tersenyum getir, sungguh jahat pikirannya karena takut kalau semua yang dilakukan Vanya adalah untuk mengambil Agatha darinya.

"Aunty sayang banget sama kamu." Dia mengecup lama kening Agatha, setelah itu dia keluar dan langsung menuju kamarnya untuk tidur.

_MAMH_

Dicky mengacak rambutnya frustasi, sekarang ini dia sedang di ruangan Heazel.

Pagi-pagi sekali dia ke rumah Araxi dan yang terjadi adalah dia mendapat usiran secara tidak terhormat.

My Aunt My Hero [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang