22.

13.3K 956 40
                                    

Selesai mencarikan Dicky kost untuk sementara waktu, Araxi memutuskan untuk ke rumah Valent dan menginap di sana bersama dengan Vanda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selesai mencarikan Dicky kost untuk sementara waktu, Araxi memutuskan untuk ke rumah Valent dan menginap di sana bersama dengan Vanda.

Entah... malam ini dia hanya ingin bertukar cerita dengan sahabatnya itu, kebetulan besok kantor melakukan libur satu hari bagi karyawan.

Saat ini Valent, Araxi dan Vanda sedang menonton TV saling meminum cokelat panas dan beberapa cemilan.

"Gimana... tadi lo ketemu Agatha?" tanya Araxi, dan mengigit biskuitnya.

Valent mengangguk sambil tersenyum. "Iya, ketemu... dia ternyata kangen juga sama gue, Ar."

"Artinya, Agatha uda nggak marah dong sama lo." Valent mengangguk, membenarkan perkataan Araxi," Terus, kenapa dia nggak pulang?"

Menyeruput terlebih dahulu cokelat panasnya, sebelum menjawab. "Vanya masih mau Agatha nginep di apartementnya."

"Tapi, Val. Maaf-maaf aja nih, ya. Gue masih kayak ragu gitu sama kakak lo," ungkap Araxi, sesuai apa yang dia rasakan.

Valent mengangguk pelan. "Gue juga, sih sebenernya."

Menjentikan jarinya, Araxi menatap Valent dengan mata melotot. "Bener, kan? Secara... dia itu yang gue tau, benci banget sama anaknya sendiri, sampe hampir mau ngebunuh."

"Tapi bisa aja, kan. Dia udah berubah terus sekarang malah jadi sayang sama Agatha," balas Valent.

Araxi memangutkan bibirnya. "Bisa jadi, sih. Kalo diliat dia juga seorang ibu, tapi... tetep aja gue masih ragu."

Mengembuskan napasnya, Valent mengangguk pelan. "Ya, semoga aja ini cuma keraguan kita doang, semoga... Vanya emang bener-bener sayang sama Agatha."

"Semoga," cicit Araxi.

Tadi Vanda mau bilang apa, ya ke aunty Valent? Kok, Vanda jadi lupa gini. Malah lama banget lagi lupanya, dari pulang sekolah sampe sekarang, batin Vanda.

"Bye the way, lo tadi ada urusan apa, sih?" tanya Valent memecahkan keheningan yang sempat terjadi di beberapa menit yang lalu.

Araxi mencelupkan biskuit roma ke dalam cokelat panas dan memakannya. "Tadi... gue nyariin Dicky."

"Hah?!" pekik Valent dan Vanda secara bersamaan.

Araxi mendelik tajam Vanda. "Kamu ngapain ikut-ikutan kaget?"

Vanda menggeleng pelan. "Oh, jelas ikutan dong. Vanda, kan tau kalo kakak udah putus sama kak Dicky."

Araxi memitarkan bola matanya, dia beralih menatap Valent. "Lo juga, kenapa kaget gitu?"

Dengan tampang polosnya Valent menjawab. "Jawaban gue sama kayak Vanda."

Mengembuskan napasnya pelan. "Iya, gue emang sebenernya udah putus sama Dicky, tapi ternyata... putusnya kita itu malah jadi bencana buat dia. Lo tau? Pak Heazel mecat dia dari kantor, semua aset ditarik, bahkan sampe kartu semua di-blockir. Parahnya... tante Siska nggak mau nerima dia tinggal di rumahnya."

My Aunt My Hero [END].Where stories live. Discover now