13

1K 116 6
                                    

Hening. Tanpa suara. Atau mungkin hanya suara mesin mobil yang terdengar. Oh ! Jangan lupakan dengkuran halus Jaehyun dan Naeun yang ada di kursi belakang, melupakan Sehun yang memainkan jari jarinya gugup, tasnya ada di dalam bagasi tentu saja. Ace tidak mungkin membiarkannya memangku tasnya selama perjalanan berlangsung. Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Sehun semakin gugup karena Ace tidak kunjung mengatakan suatu hal kecil padanya.

Perut Sehun yang sudah mulai sedikit membesar dielusnya pelan. Sebagai sosok yang mengandung, Sehun merasakan kebahagiaan anaknya karena bertemu dengan ayahnya. Sehun senang jika anaknya juga senang. "Dia menendang ?" tanya Ace sembari tangannya mengelus perut Sehun pelan. Dan benar saja, Sehun merasakan sesuatu yang aneh di perutnya begitu Ace menyentuhkan tangannya diatas perut Sehun. "Benar ! Dia bergerak."

Walaupun sedikit tidak yakin, tapi Sehun bisa melihat semburat kebahagiaan di dalam mata Ace. Lama ia memandangi wajah Ace, sang empunya wajah pun hanya diam saja ditatapi penuh nafsu seperti itu. Nafsu orang hamil itu katanya lebih tinggi dari biasanya. Sampai akhirnya Sehun membulatkan matanya lucu. "Anda...jangan...bilang kalau...itu...anu...surat." Sehun tidak tahu bagaimana caranya ia bertanya kepada Ace mengenai surat memalukannya. Awalnya Sehun pikir, mungkin ia tidak bisa mengatakannya, maka ia menulisnya di kertas. Tapi ia tidak tahu jika akhirnya bisa membuatnya merasa sangat malu seperti kali ini.

"Oh ya, aku sudah membacanya." Tanpa mampu ditahan, Ace bergerak sedikit dari tempatnya dan mengecup bibir Sehun cepat. Ace harus mengakuinya lagi kali ini, Dr Kim memang benar ketika ia mengatakan bahwa aura orang hamil itu lebih keluar daripada biasanya. Dan inilah Ace. Ia terperangkap dalam nafsunya. Sehun yang biasa saja sudah sering membuatnya berantakan apalagi dengan Sehun yang kali ini tengah hamil ? Seingatnya dulu ketika Wendy hamil, dirinya tidak sepukau ini.

Wajah Sehun yang memerah karena efek malu itu membuat Ace terpaksa menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Sehun malu karena mengetahui fakta bahwa suratnya telah dibaca oleh Ace dan juga Ace yang menyempatkan diri untuk mengecupnya tadi. Ace membawa wajah Sehun untuk melihat kearahnya. "Jangan pernah pergi lagi dari sisiku." Ace melepaskan hasratnya yang sedari tadi ingin mencium Sehun dengan panas. Sambil mereka melakukan french kiss dalam, Ace bahkan menyempatkan diri untuk meraba perut Sehun yang cukup membuncit. Kurang lebih usia kandungan Sehun hampir menginjak 6-7 bulan, Ace tidak terlalu yakin.

Setelah merasa puas --well anggap saja 10 menit-- Ace segera mengakhiri ciumannya dengan Sehun. Ace tidak mau membuat Sehun jadi asma hanya karena dirinya yang tidak bisa menahan nafsunya sama sekali. Ace kemudian melanjutkan perjalanan yang masih cukup jauh. "I miss you." lirihnya ditengah keheningan yang kembali menyelimuti mereka.

"Tapi Nyonya Wendy...."

"Kau tidak perlu memikirkan dia."

"Tapi Anda mencintainya."

"Jujur, aku tidak tahu. Perasaanku itu tertuju pada siapa, aku tidak tahu. Entah kau atau Wendy."

"Tidak apa apa jika Tuan Ace tidak membalas perasaan say--"

"Berhenti bicara formal kepadaku ! Kita hanya berdua sekarang. Jaehyun dan Naeun tidak dihitung."

"Tapi--"

"Just stop it."

"Okay, aku hanya ingin bilang kalau kau tidak perlu mempedulikan perasaanku.... Chan."

"Oh Gosh, I miss that nickname from you."

"..."

Devil's Claw (✔)Where stories live. Discover now