1

1.7K 158 8
                                    

Naeun sedang melihat serius ke arah seorang pemuda yang sibuk merapikan kebun belakang kediaman Park di pagi buta seperti ini. Kebun yang bahkan sudah tidak terurus hampir 2 bulan itu memang tidak ada lagi yang mengurusnya. Paman Donghae --tukan kebun sebelumnya-- telah meninggal dan sang Ace belum menemukan sosok yang pas untuk menggantikan paman Donghae. Tapi sepertinya sekarang tidak lagi, Naeun memperhatikan pemuda yang sangat manis itu sangat telaten dalam mengurus kebunnya.

Naeun perlahan mendekati pemuda yang terlihat sangat teliti itu, dia membersihkan beberapa gulma dengan menggunakan gunting rumput yang cukup besar. Naeun memperhatikan wajah pemuda itu dengan sangat teliti, dilihat dari jauh saja pemuda itu sudah sangat manis, apalagi dari dekat seperti ini. Dan benar saja, pemuda itu memang terlihat lebih manis jika dilihat dari dekat. Naeun memberanikan diri mencolek bahu pemuda itu.

Terlihat raut kaget dari wajah pemuda yang entah siapa namanya itu, sangat lucu. Naeun tersenyum manis untuk menenangkan pemuda itu, sampai akhirnya pemuda itu menghela nafasnya kecil. Yang ada di pikiran pemuda itu pasti mengira Naeun adalah hantu atau sejenisnya.

"Hello." sapa Naeun pertama kali. Tidak lupa ia menampilkan gigi putih dan rapi miliknya itu kepada pemuda yang kini merapikan surai madunya itu.

"Hai." balas pemuda itu. Suaranya sangat lembut, bahkan suaranya hampir seperti suara wanita pada umumnya.

Naeun mengulurkan tangan kecilnya kepada pemuda itu. "Namaku Park Naeun, tapi kamu bisa memanggilku Naeun."

Mendengar itu, pemuda itu segera membersihkan tangannya dan langsung menjabat tangan milik Naeun. "Saya uhm nama saya Sehun, Nona Naeun."

Sebenarnya Naeun bingung kenapa Sehun memanggilnya "Nona" didepan namanya, tapi tidak apa apalah, setidaknya ia sudah berkenalan dengan Sehun. Naeun senang, bahkan sangat senang karena bisa berkenalan dengan Sehun.

Begitu pun dengan Sehun. Awalnya ia kaget karena ada gadis kecil cantik yang mengajaknya berkenalan di pagi pagi buta seperti ini. Tapi siapa sangka kalau dia adalah putri dari sang Ace. Naeun hanya mewarisi mata hijau emerald milik Ace, tapi tidak untuk bagian yang lainnya. Sepertinya Naeun adalah copy-an utuh dari Nyonya dirumah ini. Naeun sangat cantik dengan rambut blonde sepinggang dan kulit putih bersinar.

"Kau tukang kebun baru ya ?" tanya Naeun ke Sehun yang masih setia menunggu sampai Naeun melepaskan jabat tangan mereka.

"Ya, Nona." jawab Sehun seadanya. Naeun kemudian berjalan kearah kursi taman yang sudah agak berkarat dan warnanya yang sudah mulai memudar. Sepertinya Naeun harus mengadu pada Daddynya tentang hal ini. Naeun meniup debu yang menutupi kursi itu dan menduduki kursi itu sambil memperhatikan Sehun yang tersenyum manis kearahnya.

Betapa Naeun menyukai Sehun saat pertama kali melihatnya. Tidak, bukan menyukai dalam hal asmara. Naeun bahkan masih berusia 5 tahun, tidak ada sama sekali terbesit diotaknya mengenai percintaan. Yang dimaksud suka adalah, Naeun merasa cocok dengan Sehun yang manis.

Sehun mulai kembali kebeberapa tanaman pengganggu yang harus ia bersihkan, sementara Naeun masih setia duduk dan memperhatikannya. Naeun sangat menyukai gerakan tangan Sehun yang seolah olah ia sangat hapal dengan tanaman mana yang harus dibabat atau dirawat. Sehun terlihat sudah sangat mahir dengan aneka macam tanaman yang bahkan Naeun tidak tau apa fungsi dari tanaman tanaman itu.

"Sehun ?" tanya Naeun.

"Ya, Nona ?" tanya Sehun kembali ke Naeun yang menggantungkan pertanyaannya tadi.

"Apa itu yang kau pegang ?"

"Oh, ini hanya beberapa bibit bunga, Nona."

"Ohh. Eum Sehun ?"

Devil's Claw (✔)Where stories live. Discover now