6

1.2K 125 13
                                    

Ace tersenyum kecil melihat Sehun yang saat ini berjalan dengan sedikit mengangkang. Sehun berjalan dengan agak sedikit kesulitan. Benar dugaannya, semalam adalah seks pertama bagi Sehun. Meskipun hanya tebakan, tapi Ace benar benar senang mengetahui hal itu. Ace juga sedikit merasa bersalah, ia berpikir mungkin semalam ia terlalu keras kepada Sehun. Tapi jika boleh Ace akui, semalam adalah seks yang hebat.

"Chan, wake up. Hei...ini sudah pagi." Ace merasa terganggu dengan tangan kecil yang menggoyang goyangkan dadanya yang telanjang. Mendengar suara yang agak serak itu --karena semalaman suntuk mendesahkan namanya-- membuat mata Ace akhirnya terbuka perlahan. Ia memandangi wajah Sehun yang hanya beberapa centi diatas wajahnya. Sehun terlihat sangat seksi dengan wajah khas bangun tidurnya, rambutnya yang berantakan, bibirnya yang sedikit bengkak dan tentu saja keadaannya yang masih telanjang bulat saat ini.

"Ini sudah pagi ?" tanya Ace bodoh. Jelas jelas tadi ia mendengar Sehun mengatakan hal itu sebelumnya. Ace segera bangun dari posisinya. Ia sempat meregangkan tubuhnya untuk memperbaiki otot ototnya. Seks yang hebat dengan orang yang hebat tidak akan pernah Ace lupakan. Ace berpikir jika ini pasti bukanlah seks terakhirnya dengan Sehun. Ace harus memastikan hal itu.

Sehun hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan dari Ace itu. Sebenarnya bukan itu alasan utama Sehun membangunkan Ace, tapi ia merasa sangat malu  jika ia harus mengatakan hal ini pada Ace. Sebenarnya Sehun tidak bisa berjalan, bokongnya masih terasa sangat sakit. Bagian pinggulnya juga terasa hancur remuk. Ace menyodoknya terlalu kencang semalam.

Ace bangkit dari posisi tidurnya, ia bahkan dengan santai menunjukkan seluruh tubuhnya kepada Sehun. Untuk apa ditutupi ? Toh Sehun sudah melihatnya naked dari semalam, bahkan ia juga sudah merasakan tubuhnya. Sehun hanya mampu memandangi tubuh itu tanpa berkedip. Tubuh Ace tidaklah semulus pria pria kaya yang selalu melakukan perawatan rutin. Punggung Ace dipenuhi tato yang sangat indah, entah apa maksud dari tato itu. Tapi tato milik Ace yang ada dipunggungnya itu sangatlah keren.

Sehun melihat sebuah anchor besar yang mendominasi punggung Ace. Selain itu, anchor itu dihiasi oleh berbagai macam bunga indah. Dibagian paling bawah, ada gambar sebuah tengkorak. Sebenarnya Sehun tidak mengerti apa maksud dari tato Ace itu. Sehun berani bersumpah bahwa itu adalah tato terindah terindah yang pernah ia lihat. Tapi anehnya, jika punggung Ace dipenuhi oleh tato, tapi bagian dadanya sangat bersih. Mungkin Ace memang sengaja membuat dadanya tidak dibubuhi tato apapun, Sehun tidak tahu.

"Ada apa ?" Ace membalikkan tubuhnya menghadap kearah Sehun setelah menyadari jika Sehun tidak bergerak sedikit pun dari tempat tidurnya. Sehun sangat malu mengatakan jika ia tidak mampu berdiri dengan normal. Wajah Sehun memerah seketika dan Ace menyadari itu. Ia kemudian tertawa pelan, "Maafkan aku, aku sungguh tidak peka. Mau kubantu berjalan ?"

Ace berjalan mendekat kearah Sehun, ia mencoba memapah Sehun yang badannya jauh lebih kecil darinya. Melihat wajah Sehun yang semakin memerah, membuat Ace semakin yakin jika memang sebenarnya ia tidak bisa berjalan. "Seharusnya kau mengatakan apa yang kau butuhkan padaku. Jika aku tidak memapahmu saat ini bisa saja kau tidak bangun bangun dari atas tempat tidurku kan ?"

Sehun menyembunyikan wajahnya di ketiak Ace yang masih wangi  dan bersih. Ia malu, bahkan sangat malu. Tidak mungkin kan jika ia berkata jujur kepada Ace jika ia tidak bisa berjalan ? Itu akan menjadi hal yang sangat konyal baginya. Ace menundukkan sedikit badannya agar ia bisa memapah Sehun. Merasa kurang ampuh, Ace segera menegakkan badannya lurus. Ace tidak terbiasa membungkuk, ia terbiasa dengan dada yang terbusung angkuh. Jika bukan karena Ace yang menggendong Sehun dibahu kanannya, mungkin Sehun sudah tergeletak dilantai.

"Ahhh !! Chan !! Turunkan saya ! Astaga Chan, ini sangat tinggi sekali." ronta Sehun saat Ace dengan semangat membawanya kekamar mandi. Ace memukul bokong Sehun dengan menggunakan tangan kirinya agar anak itu diam. Diperlakukan seperti itu membuat wajah Sehun semakin memerah. Ia tidak mau melihat wajahnya yang saat ini. Seks dikamar mandi rasanya bukan pilihan yang salah untuk memulai harinya, maka dari itu Ace merasa sangat semangat membawa Sehun kekamar mandi.

Devil's Claw (✔)Onde histórias criam vida. Descubra agora