18

796 104 28
                                    

"Naeun di sekolah berperilaku sangat baik. Sejauh ini dia belum menciptakan masalah masalah yang bisa merusak nama baik sekolah." ujar Kai pada Ace yang menanyainya tentang keadaan salah satu anaknya yakni Naeun. Siapapun Ace, Kai takut. Pria itu sungguh mengintimidasi siapapun yang ada di sekitarnya. Kai heran bagaimana bisa pria semanis dan selembut Sehun bisa tahan dengan pria searogan Ace ?

Tidak diragukan lagi, Ace memang sangat tampan. Mungkin semua wanita bisa bertekuk lutut dibawah kakinya jika dia yang memerintahkan hal itu. Jangankan wanita, pria flamboyan pun  mungkin bisa direnggutnya semua. Tidak boleh ketinggalan, fakta jika Ace kaya raya menjadi point paling utama. Sekali kedip, mungkin semua bisa bertekuk dihadapan Ace. Siapapun Ace, sekali lagi, Kai takut. Kai tidak akan pernah berhenti mengatakan jika ia takut pada Ace.

"Jaga baik baik putriku di sekolah, jika kau tidak ingin aku menghancurkan kepalamu." Bisa dirasakannya, Kai tidak pernah mendapatkan jawaban yang baik dari Ace. Mereka baru saja bertemu, tapi Ace sudah lebih dulu dendam padanya. Ia tidak tahu apa yang terjadi, mungkin saja Ace tidak terima putrinya diajar oleh dirinya ? Mungkin juga Ace tidak suka karena sekarang Sehun duduk disampingnya sedangkan dia duduk di single sofa milik Sehun ? Atau mungkin kedua duanya ? Jadi dia mengangguk saja mendengar perintah Ace. Takut kepalanya hilang jika ia membalas dan jawabannya kurang tepat menurut Ace.

"Ace," tegur Sehun pelan. "Astaga, aku lupa. Sungguh tidak sopan. Aku akan mengambilkan minum dan cemilan. Jadi, tunggulah sebentar. Kalian ngobrol saja dulu." Sehun masuk ke dapur dan mulai menyeduh teh yang Ace pernah belikan untuknya, ditambah beberapa kue yang ia buat sebelumnya.

Jauh didalam lubuk hatinya, Kai tidak ingin Sehun pergi. Untuk pertama kalinya ia sanggup menolak di dalam hati makanan dan minuman yang akan Sehun suguhkan untuk mereka. Kai masih sangat menyayangi nyawanya. Sudah semenit Sehun masuk ke dalam dapurnya. Meski tidak melihat, tapi Kai sangat yakin jika pandangan Ace itu jatuh tepat kepada dirinya. Bukan cinta yang ia rasakan, tapi hujaman jarum tak kasat mata yang mampu menembus kulitnya. Rasanya sangat mengerikan.

"Kau bilang namamu Kim, Kim Kai benar ?" tanya Ace pada Kai yang masih menundukkan dalam kepalanya. Percayalah, Ace hanya penasaran dengan seorang pria yang ada dihadapannya ini. Dia masih terlihat cukup muda dan well, punya tampang. Dilihat dari sisi manapun, garis timur wajah pria ini membuat ia semakin menawan. Ace agak sangsi, ia takut jika Sehun bisa saja jatuh hati kepada pemuda aneh yang ada di depannya ini.

Kai hanya mengangguk untuk menanggapi pertanyaan Ace, untuk kesekian kalinya. Entah apa yang dimiliki pria itu sehingga membuatnya hampir kejang kejang seperti ini. Kai berharap Sehun cepat kembali.

"Well Kim Kai, apa hubunganmu dengan Sehun kekasihku ?" tanya Ace yang membuat Kai berpikir betapa to the point-nya pria ini.

"Teman ?"

"Kenapa bertanya ? Kau ragu kalian berteman ?"

"Bukan seperti itu ?"

"Jadi bagaimana ?"

"Kami benar benar hanya berteman."

"Kau pernah kesini malam malam ?"

"APA ?!"

"Jangan pernah menyuruhku mengulangi pertanyaanku, bodoh."

"Maafkan aku."

"Jadi bagaimana ?"

"Bagaimana apanya ?"

"Kau mau mati ?"

"Ah ! Aku ingat, maafkan aku."

"Kau terlalu bodoh untuk Sehun ?"

"Sorry ?"

Devil's Claw (✔)Where stories live. Discover now