20

1.1K 105 20
                                    

"Jadi bagaimana dengan kekasih saya dok ?"

"Tidak apa apa, itu hanya kontraksi biasa saja. Tapi melihat kontraksinya, mungkin dalam waktu beberapa hari lagi kekasih Anda sudah akan melahirkan. Agak aneh sebenarnya jika kekasih Anda belum sadar juga. Tapi ini mungkin pengaruh dari obat biusnya. Dan lagi, saya mendengar banyak tentang mendiang istri dan putri Anda. Saya turut berdukacita, Tuan. Tapi saya pikir Anda harus menjaga kekasih Anda, Tuan. Dia cukup --atau bisa saya katakan sangat-- stress akhir akhir ini." Mendengar penjelasan dokter membuat Ace lega. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk pada Sehun. Dan lagi, Sehun mungkin akan sangat membenci dirinya jika ia melahirkan dihari yang sama dengan dimakamkannya Naeun. Untuk permasalahan stress Sehun sepertinya Ace tahu jelas alasannya. "Anda sudah bisa menjenguknya didalam. Saya permisi dulu, Tuan."

"Daddy, Papa tidak apa apa kan ?" tanya Jaehyun yang bangkit dari kursi yang didudukinya. Senyuman kecil dari Ace membuat Jaehyun menghela nafas lega. Ia juga tidak bisa berdiri dengan kuat saat ini. Kematian adik kecilnya membuatnya juga sangat terpukul. Tanpa Sehun, Jaehyun juga tidak akan bisa setegar ini. Jaehyun berpikir untuk membuat dirinya menjadi lebih kuat, kegagalannya dalam menjaga Naeun sudah bisa menjadi satu tombak kuat untuk membuat dirinya menjadi lebih kuat lagi dan melindungi keluarganya, tidak terkecuali Daddy-nya.

Ace mengajak Jaehyun masuk kedalam kamar rawat inap Sehun dimana Sehun sedang tidur dengan tenang. Ace tidak tega melihat Sehun yang seperti ini. Kantung matanya bahkan terlihat hampir memiliki kantung mata. Dan hal itu sudah cukup menghitam. Ia tahu meninggalnya Naeun membuat Sehun terpukul dengan sangat. Kadang kadang Sehun tidak mau memakan makanannya dan itu membuat Ace cukup frustasi.

Jika bukan Ace yang menyuapinya, mungkin Sehun sudah tidak mau makan lagi. Satu waktu Ace tidak bisa pulang kerumah dan kegiatan menyuapinya digantikan oleh Jaehyun. Itupun sudah dibujuk oleh Ace. Selain dari mereka berdua, Sehun belum mau didekatin oleh siapapun.

Mengingat Naeun membuat Ace sedih. Ia tidak bisa melindungi putrinya sama sekali. Disamping kanan ranjang Sehun, Ace menundukkan kepalanya diatas tangannya. Ia merindukan putrinya. Gadis kecil itu bahkan belum ia ajari bagaimana caranya mengendarai sebuah mobil, belum ia ajari bagaimana caranya menembak, belum ia ajari bagaimana caranya berkelahi jika suatu saat nanti ada pria yang mendekatinya. Bahkan Ace sudah berjanji pada dirinya sendiri jika suatu saat nanti ada seorang pria yang menyakiti putrinya, ia akan menembak pria itu tepat dikepalanya tanpa ampun.

Tapi janji hanyalah tinggal janji.

Tidak kalah dengan Ace, Jaehyun juga sama frustasinya. Disaat seperti ini, biasanya Naeun akan selalu menemaninya. Meski tidak berkata atau melakukan apapun, Jaehyun selalu merasa terbantu hanya karena hal seperti itu. Bahkan satu waktu, Jaehyun pernah menemukan Naeun tertidur dikamarnya karena ia harus pulang terlambat kerumah. Beberapa pria congkak mengganggunya dan ia harus memukul mereka terlebih dahulu baru bisa puas. Kebalikan dari Ace, Jaehyun justru tertidur disisi kiri ranjang Sehun.

Biarkan mereka istirahat sejenak.

Satu hal sama yang mereka rasakan, mereka merindukan seorang gadis kecil ceria yang bernama Naeun. Putri tunggal seorang Park Chanyeol, Park Naeun.

Gelap.

Ace berusaha mencari tahu dimana ia berada saat ini. Sejauh matanya melihat kesekitar, tidak ada satu titik pun cahaya yang mampu dilihatnya. Seseorang kemudian menyentuhnya dari belakang, ia kemudian membalikkan kepalanya, Jaehyun. Ia kemudian memeluk putranya dan menatap anaknya itu dengan tatapan bertanya. Jaehyun hanya menggeleng tanda ia juga tidak tahu.

Semuanya gelap.

Atau mungkin tidak, Jaehyun mencolek Ace dan menunjuk satu titik cahaya kecil disalah satu sudut. Mereka bersama sama kesana. Ternyata itu bukanlah satu titik melainkan segaris cahaya. Sebuah pintu. Ace mencoba membuka pintu itu tapi tidak bisa. Jaehyun kemudian berpikir, pun dengan Ace. Mereka mencoba melihat ke sekitar. Mustahil jika mereka bisa menemukan sesuatu. Tidak kehabisan akal, Ace meraba tubuhnya, berharap bisa menemukan sesuatu yang berguna untuk membuka pintu ini.

Devil's Claw (✔)Where stories live. Discover now