📝: Utarinamalia
| | |
Ketika ku bertanya...
“Apa yang membuatmu berat membersamai Quran?"
Jawaban yang kerap kutemui adalah..
“Sibuk banget teh urusan dunia”
“Karena gadget teh”
“Kebanyakan denger musik, baca komik, dan nonton”
“Entahlah, aku paham kok besar pahalanya. Tapi masih aja suka males”
“Kalau baca Quran suka kelelahan gitu, berasa capek aja.. Pas buka gadget langsung seger”
Daaaan… berbagai jawaban lainnya.
Sebab utama, adanya dinding pemisah antara diri dengan Quran, adanya jarak antara hati dengan Quran, lemahnya hasrat membersamai Quran..
Bukanlah sebab sempitnya waktu yang kita miliki, bukanlah sebab lemahnya raga, bukanlah sebab padatnya aktivitas kita. Penyebab utamanya adalah “Kurangnya rasa cinta dan kerinduan pada Allah, Sang pemilik kalam mulia”.
Coba saja tanya hati kita, apa sebetulnya yang paling kita prioritaskan? Urusan apa sebetulnya yang lebih kita utamakan? Siapa sebenarnya, yang paling mendominasi hati dan fikiran kita? Sebab itulah.. Itulah yang kemudian mengikis rasa cinta dan kerinduanmu pada-Nya.
Maka seringkali yang menjadi sebab beratnya membersamai Quran adalah karena kurangnya rasa cinta pada Allah.
Adapun, bagi sesiapa yang besar rasa cinta pada-Nya, kenikmatan baginya adalah hidup dibawah naungan Al-Quran, hidup dengan nafas Al-Quran, hidup sebagai khadimul Quran. Betapapun melelahkannya, betapapun beratnya, betapapun jatuh bangunnya, tak peduli! yang diinginkan pecinta sejati adalah terus dekat dengan kekasihnya. Tak peduli apapun jua, yang paling dirindukan olehnya adalah perjumpaan dengan kekasih.
Dan bersama Quran lah.. Seorang hamba senantiasa merasa dekat dengan Rabb yang dicinta, dan bersama Quran lah.. Seorang hamba mengobati kerinduan untuk berjumpa dengan-Nya.
YOU ARE READING
Semangat Berhijrah
SpiritualBerisi hal-hal seputar islam dan kisah inspiratif. Semoga, dapat bermanfaat dan menambah semangat dalam berhijrah. Sebab, ketika cinta Allah berhasil diraih maka kemudahan akan senantiasa mengiringi.
